Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
APLIKASI media sosial TikTok awalnya diciptakan untuk menjadi platform yang menyenangkan dan menghibur, memungkinkan pengguna untuk mengunggah video diri saat menari dan menari bersamaan dengan lagu.
Namun, masyarakat kini menggunakan aplikasi itu untuk menciptakan diskusi terkait dengan topik tertentu, sebagai medium untuk merespon pengguna lain yang berkomentar soal mereka dan lain sebagainya.
Dalam upaya untuk mengurangi permasalahan perundungan atau bullying potensial yang terjadi di platform miliknya, TikTok meluncurkan fitur anti-bullying baru.
Sejumlah fitur ini mungkin familiar bagi pengguna, salah satunya meminta pengguna untuk mempertimbangkan kembali sebelum mengunggah komentar yang mungkin mengandung kata menyinggung.
Baca juga : PUBG Mobile Hadirkan Mode Permainan Bertema Musik
Selain itu, pengguna juga diminta untuk mempertimbangkan ulang sebelum mengunggah komentar atau konten yang berpotensi melanggar panduan komunitas TikTok. Fitur tersebut telah diperkenalkan beberapa waktu lalu.
TikTok juga berencana untuk memperkenalkan filter komentar yang memungkinkan pengguna dapat memilih level penyaringan. Level tersebut termasuk kata menyinggung umum atau kata kunci spesifik yang ingin disaring.
Menurut TikTok, menciptakan lingkungan aplikasi positif dan aman akan memungkinkan ekspresi kreatif untuk berkembang merupakan prioritas perusahaan yang dinaungi oleh ByteDance tersebut.
TikTok juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengamanan untuk pengguna, mengembangkan alat yang menyediakan pengguna kendali lebih baik dalam membentuk pengalaman mereka, serta terus mendengarkan umpan balik dari komunitas dan ahli. (Medcom.id/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved