Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Satelit Telkom-3 bakal Jatuh ke Bumi pada Sore Ini

Suryani Wandari Putri Pertiwi
06/2/2021 13:19
Satelit Telkom-3 bakal Jatuh ke Bumi pada Sore Ini
Roket Ariane 5 yang membawa satelit Telkom 3S dipersiapkan menempati titik luncur di fasilitas milik Arianespace, Kourou, Guyana Prancis.(Antara/Puspa Perwitasari.)

LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan Satelit Telkom-3 milik Telkom akan melakukan reentry pada 5 Februari 2021 antara pukul 14.00 hingga 18.30 WIB. Reentry merupakan wahana antariksa yang kembali ke Bumi setelah penerbangan ruang angkasa atau dalam hal ini jatuh.

Berdasarkan keterangan resmi Lapan, Jumat (5/2), hal itu merupakan kali pertama benda jatuh antariksa berukuran besar milik Indonesia.

#Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia, diluncurkan pada 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan. Akan tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.

Menanggapi hal itu, Lapan telah melakukan koordinasi dengan PT Telkom Indonesia, Telkomsat, dan Roscosmos Rusia. Peneliti Lapan Dr Rhorom Priyatikanto menyebut sejak 30 Januari 2021, satelit tersebut telah mencapai ketinggian kurang dari 200 km dan diperkirakan mengalami reentry pada 5 Februari 2021 antara pukul 14.30 hingga 18.30.

Berdasarkan parameter orbit terbaru dengan epoch pada 4 Februari 2021 pukul 22.56 serta jendela waktu reentry yang disebutkan sebelumnya, Lapan pun sudah memperkirakan lokasi jatuh Satelit Telkom 3.

"Jatuhnya Satelit Telkom-3 yang memiliki orbit dengan inklinasi 49,9° diperkirakan memiliki risiko korban jiwa yang amat rendah, yakni sekitar 1:140000," kata Rhorom.

Menurutnya, pertimbangan utama perkiraan risiko tersebut yaitu distribusi populasi manusia di muka Bumi pada 2021 serta inklinasi orbit Satelit Telkom-3. Nilai risiko tersebut jauh di bawah ambang yang mengkhawatirkan, misalnya Amerika Serikat menggunakan ambang 1:10000.

Meski begitu, Lapan senantiasa melakukan pengecekan terhadap status objek serta bekoordinasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk dan Telkomsat terkait hal ini. Sampai saat ini belum ada informasi lanjutan mengenai hal ini. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya