Penggunaan Digital Media Platform Bertumbuh Secara Eksponensial

INDONESIA adalah pasar terbesar di Asia Tenggara dengan dominasi populasi anak muda yang dinamis. Dalam kesehariannya, mereka menggunakan digital media platform seperti Tinder, WebToon, Activision Blizzard Media.

Maraknya penggunaan digital media di Indonesia terutama di kalangan Generasi Z dan milenial membuat MediaDonuts menghadirkan layanan inventaris teknologi eksklusif melalui pembukaan kantor barunya di Indonesia.

Baca juga: Kemenkominfo Buka 17.200 Beasiswa Pelatihan DTS Online Academy

"Kami sangat senang akhirnya meluncurkan MediaDonuts di Indonesia. Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara dengan dominasi populasi anak muda yang dinamis," kata Managing Partner MediaDonuts, Pieter-Jan de Kroon, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Digital media platform seperti Tinder, WebToon, Activision Blizzard Media, kata Pieter, digunakan secara aktif oleh anak-anak muda di Indonesia. Pieter pun meyakini penggunaan tersebut akan terus bertumbuh secara eksponensial di Indonesia.  

Ia mengatakan, MediaDonuts membantu brands dan advertisers untuk terhubung dengan audiens melalui digital media platform seperti Twitter, Spotify, TikTok, Tinder, WebToon, Activision Blizzard (Candy Crush & Call of Duty) dan masih banyak lagi.

Baca juga: Gandeng Binance Cloud, Tokocrypto Perkuat Ekosistem Platformnya

Di Indonesia, MediaDonuts akan memfokuskan pada 4 platform yang terakhir disebutkan. "Ini merupakan peluang besar bagi brands dan advertisers untuk terhubung dengan audiens dengan cara yang kreatif dan efektif, dan pada akhirnya akan men-generate hasil optimal.”

Selain layanan exclusive partnerships dengan platform di atas, MediaDonuts juga menawarkan berbagai solusi digital performance campaign dengan menggunakan teknologi yang telah dibangun dan dikembangkan selama 10 tahun terakhir.

Tim MediaDonuts Indonesia akan dipimpin oleh Devinder Sharma, saat ini ia menjabat sebagai Head of Business Development untuk MediaDonuts India. Devinder Sharma telah memiliki pengalaman di industri media Indonesia. (RO/A-3)