Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEMULAI bisnis online bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan modal untuk memulainya, semakin berkembangnya teknologi digital juga menambah ketat persaingan bisnis skala kecil maupun menengah di dalam dan di luar Indonesia.
RateS, sebuah social commerce platform, RatesS mengubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang dengan meluncurkan social commerce platform terbesar di Indonesia.
Partner reseller RateS dapat memanfaatkan media sosial mereka untuk memulai bisnis online dengan brand mereka sendiri tanpa memerlukan modal ataupun inventaris. Melalui inovasi yang dilakukan, RateS berharap mampu menciptakan 500 ribu wirausaha pada 2020.
“Kami melihat bagaimana internet dapat memberdayakan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis, oleh karena itu kami ingin peluang ini dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin wirausahawan,” ucap Jake Goh, CEO dan Co-Founder, RateS, di Jakarta, Rabu (27/11).
“Walaupun saat ini banyak platform e-commerce dan media sosial di Indonesia, namun keterbatasan modal dan waktu menjadi kendala yang sering dirasakan oleh mereka yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar Goh.
“Di sinilah RateS hadir dan memberikan solusi. Melalui aplikasi RateS, setiap partner reseller dapat memulai bisnis online tanpa memerlukan modal atau memiliki inventaris apapun, yang biasanya menjadi halangan utama untuk memulai bisnis,” tutur Goh.
Untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui ekonomi digital RateS berfokus untuk membantu individu-individu yang seringkali harus berada di rumah, termasuk ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dan mencapai standar hidup yang lebih tinggi.
Seringkali ibu rumah tangga kesulitan untuk memulai bisnis karena kurangnya modal, koneksi, pengetahuan, dan waktu. RateS tidak hanya menyediakan solusi bagi mereka untuk memasarkan dan menjual produk, platform ini juga mengedukasi agar mereka dapat menjadi wirausaha yang handal.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 2019 di Osaka, Jepang, Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan bahwa perempuan memiliki potensi luar biasa dalam memberikan dampak pada ekonomi, politik, dan kehidupan sosial di Indonesia, namun banyak yang belum menyadari hal ini.
Oleh karena itu dalam era digital dan globalisasi, merupakan kesempatan yang tepat bagi perempuan untuk dapat bergerak maju. Program Officer, Women Entrepreneurship Programme, UN Women, Pertiwi Triwidiahening menyatakan bahwa perempuan dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian, namun ditemui tantangan dalam partisipasi ekonomi mereka.
“Ketika perempuan bekerja, ekonomi bertumbuh. Walau telah banyak kemajuan yang telah dicapai, perempuan masih mengalami tantangan dalam berpartisipasi di sektor ekonomi. Tantangan seperti mendapatkan modal untuk memulai dan mengembangkan bisnis, mengakses jaringan bisnis masih menjadi hambatan,” papar Pertiwi.
Menurut Peryiwi, memastikan bahwa kaum perempuan mendapatkan akses serta mampu memanfaatkan teknologi digital yangterus berkembang, serta memperoleh pengembangan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan di dunia kerja yang terus berubah adalah kunci untuk meningkatkan partisipasi ekonomi mereka. (OL-09)
Perilaku kita dalam berbelanja turut berpengaruh pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mari terapkan prinsip-prinsip belanja etis.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Strategi memperluas, menjaga, dan membina mitra seller/reseller menjadi langkah penting dalam pengembangan bisnis skincare.
Mulanya dia membagikan link dari produk-produk yang memiliki harga murah di Lazada ke pengikutnya di Facebook.
Tersedia layanan design & build, sebuah solusi lengkap dari awal hingga akhir bagi bunda yang ingin mewujudkan berbagai ide kreatifnya.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved