Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KEDATANGAN Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Indonesia merupakan suatu peristiwa historis.
Itu sebabnya tak tanggung-tanggung penyambutan untuk pewaris wangsa Saud ini.
Bahkan, beberapa waktu sebelum hari H nyaris semua media massa gencar memberitakan persiapan kedatangan beliau.
Bukan cuma para pejabat tinggi negara yang begitu meriah menyambutnya, melainkan rakyat biasa pun turut mangayubagya atas kedatangan Raja Salman.
Euforia ini terlihat baik di media sosial maupun di dunia nyata seperti penyambutan di tepi jalan dan spanduk-spanduk ucapan selamat datang.
Rakyat menganggap bahwa Raja Salman ialah seorang panatagama.
Gelar tersebut sering ditempelkan sebagai nama kebesaran raja-raja Mataram dahulu.
Panatagama bisa diartikan sebagai penata agama, selain menjadi penguasa wilayah atau sebagai penguasa birokrasi, raja-raja tersebut juga berperan sebagai pemimpin agama di masyarakat.
Raja bertanggung jawab untuk menjaga akhlak dan moral rakyatnya, dia harus menjadi contoh teladan bagi rakyatnya.
Baik tidaknya moral dan akhlak rakyat, bisa dilihat dari peranan raja sebagai pemimpin agama.
Bukan saja sebagai pemimpin agama yang dianut olehnya, melainkan berbagai macam kepercayaan yang dianut rakyat.
Raja Salman merupakan penguasa kerajaan berbasis Islam.
Selain itu, beliau ialah penjaga dua kota suci bagi umat Islam, yaitu Mekah dan Madinah.
Tidak salah bila rakyat Indonesia menganggap Raja Salman ialah seorang panatagama.
Bukan hanya untuk Islam, melainkan juga bagi umat agama lain yang ada di dunia.
Tanggung jawabnya bukan hanya untuk negaranya, melainkan sudah universal termasuk untuk Indonesia.
Jadi, kesenangan masyarakat atas kedatangan Raja Salman bukan hanya berpijak pada (rencana) investasi besar-besaran Arab Saudi di Bumi Pertiwi.
Namun, lebih dari itu, rakyat sangat antusias karena dikunjungi sang panatagama.
Bima Widiatiaga
Mahasiswa Ilmu Sejarah FIB UNS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved