Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertaruhan Masa Depan Anak

Nurlaili Nabilah Santri Al-Ihsan Cibiru Hilir, Bandung
05/12/2016 05:15
Pertaruhan Masa Depan Anak
(MI/RAMDANI)

SUNGGUH sangat memprihatinkan di Indonesia masih saja terjadi kasus kekerasan pada anak.

Kekerasan fisik dan seksual kerap menghiasi pemberitaan di berbagai media massa.

Namun, yang tak bisa dimungkiri bahwa kekerasan pada anak sering kali terjadi karena faktor ekonomi sehingga sang buah hati dijadikan pelampiasan kekerasan orangtua. P

adahal, anak kelak akan menjadi agen perubahan di masa depan, jika dididik, dijaga dengan baik dan benar.

Kejadian yang begitu menguras emosi kita ialah kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang akan menyebabkan anak trauma seumur hidupnya.

Kalau sudah begini, di mana sebenarnya rasa aman itu berada?

Mereka ialah makhluk Tuhan yang paling lemah karena tak mampu membela dirinya sendiri dari segala bentuk kekerasan.

Kepedulian pemerintah terhadap keamanan warganya menjadi sebuah keharusan.

Namun, peran terbesar dalam perlindungan agar tidak terjadinya kekerasan pada anak ada di keluarga atau orang terdekat.

Jika keluarga atau orang terdekat saja sanggup melakukan kekerasan pada anak, bagaimana dengan orang lain? Bagaimana dengan masa depan mereka?

Keamanan diri anak itu dimulai dari keluarga. Kalau dalam diri mereka sudah tertanam tak ada keamanan dan kenyamanan dari orangtua sendiri, tentu mereka akan berlari ke jalanan yang bisa saja menerkamnya.

Pendidikan agama sudah seharusnya diberikan sejak dini agar mereka memahami kaidah-kaidah moral dan kemasyarakatan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya