Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
AKTIVITAS masyarakat di era informasi hampir pasti sudah termediasi melalui media.
Hal itu berarti media seperti telepon seluler menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Sebagai dampak dari perkembangan teknologi dan informasi tersebut, pola komunikasi yang terjadi akan melahirkan suatu kondisi baru, yaitu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Kita bisa mengetahui secara pasti bahwa perkembangan media yang sangat pesat saat ini memunculkan dua kondisi yang bertentangan, antara baik dan buruk, positif dan negatif.
Proses interaksi sosial yang mengabaikan situasi konkret di depan mata kita, yang berada di samping kita, perlahan dan secara pasti akan berujung pada hilangnya kepekaan sosial terhadap sesama di sekitar.
Kita pun sering kali tertawa dan tersenyum sendiri saat mengutak-atik atau bermain dengan benda yang berukuran kecil tersebut.
Meluasnya akses informasi menggunakan media seperti telepon seluler memberikan kemungkinan besar bagi para pengguna untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat amoral.
Pengunduhan film-film porno dan menonton adegan kekerasan di media akhirnya secara tidak langsung menjadi suatu kebiasaan dan terus dilakukan setiap saat.
Perilaku kekerasan secara verbal pun kerap kali dipertontonkan di media yang akan menimbulkan penilaian dan prasangka buruk baik dari penonton ataupun pembaca.
Saat ini, misalnya, kita tengah digandrungi pemberitaan media tentang aksi yang dilakukan para elite politik yang mencederai lawan politiknya dengan kampanye SARA.
Perilaku seperti itu hendaknya tidak perlu dipublikasikan di media.
Media harus digunakan secara kritis untuk menyampaikan informasi, sarana untuk mengedukasi yang lain, dan wadah hiburan, bukan malah dijadikan wadah untuk pencitraan terhadap yang lain.
Oleh karena itu, sebuah keharusan bagi kita untuk mengoperasikan media secara kritis dan menciptakan kebaikan bersama.
Sebaliknya, media tidak digunakan untuk pertarungan ideologi yang mengatasnamakan SARA untuk mencelakakan pihak lain.
Bermedia secara kritis artinya kita sedang menggunakan media untuk kepentingan peningkatan kualitas diri dan keseimbangan terhadap perkembangan globalisasi.
Yulita Hety Sujaya
Guru Sejarah di SMAK Setia Bakti Ruteng Manggarai,Flores,NTT
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved