Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SUNGGUH mengerikan bila membayangkan terjadinya gesekan di tingkat akar rumpur terkait dengan masalah pemilihan kepala daerah (pilkada). Bukan cuma di DKI Jakarta yang belakangan begitu marak dengan ‘kampanye’ yang dilakukan para pendukung calon gubernur, tapi juga di sejumlah daerah yang nanti akan melakukan pilkada serentak.
Isu yang dilontarkan setiap pihak sungguh mengerikan karena menyangkut soal suku, agama, dan ras atau yang kita kenal dengan SARA. Bila sudah menyangkut masalah ini, gesekan demi gesekan cuma tinggal menunggu waktu saja. Kalau dilakukan secara masif, bukan mustahil rakyat di tingkat bawah benar-benar terpolarisasi.
Itu sebabnya sejak awal kita memang harus menjauhi isu seperti ini. Selain tidak produktif, itu justru hanya akan menimbulkan permusuhan dalam jangka waktu lama. Kita pasti belum lupa akan pilpres lalu yang lukanya sampai hari ini masih belum kering. Masihkah hal itu akan diteruskan dalam kontestasi pilkada? Sungguh bodoh bangsa ini kalau masih terus mengedepankan isu-isu SARA.
Dalam kontestasi, yang dikedepankan hendaknya program yang prorakyat, bukan malah mencari-cari kelemahan pihak lain. Ingat saja, apa yang Anda ucapkan hari ini akan direkam dengan baik dan sewaktu-waktu bakal dimunculkan pada saatnya kelak.
Peran media massa tidaklah kecil. Sudah seharusnya media massa baik cetak maupun elektronik pandai menyaring informasi yang berbau SARA. Sebaiknya hal tersebut tidak ditayangkan. Namun, masalah justru muncul di media-media sosial yang sulit dilakukan filterisasi. Kalau sudah menyangkut media sosial, sebaiknya Kemenkominfo langsung melakukan pemblokiran.
Bila diperlukan, aparat kepolisian langsung menindak pihak-pihak yang kerap melontarkan ujaran kebencian. Kalau itu dibiarkan, bangsa ini juga yang rugi dan masyarakat harus menanggung akibatnya. Semoga sedikit urun rembuk ini bisa berguna dan memberi pencerahan kepada kita semua.
Hermawan Efendi
Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved