Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Tidak Ada Agama Perintahkan Kekerasan

Khairullah
16/9/2016 05:37
Tidak Ada Agama Perintahkan Kekerasan
(MI/M Taufan SP Bustan)

KEBERADAAN terorisme yang mengusung label agama membuat jemu pemeluk agama tersebut. Entah apa maksud dan tujuannya, yang jelas hal tersebut membuat mereka kian terpojok dalam pergaulan di mata dunia.

Celakanya, banyak di antara masyarakat pun masih meyakini ada kaitan antara agama dengan terorisme.

Padahal, merek ataupun pakaian yang dikenakan suatu kelompok tidak selamanya menggambarkan citra diri sebagai pemilik suatu agama. Merek juga kerap dijadikan sebagai alat kamuflase demi mendapatkan tujuannya.

Oleh karena itu, kita tidak boleh lagi terpaku pada label dan penampilan luar semata, termasuk halnya dengan kelompok teroris yang menahbiskan diri sebagai pendukung suatu agama.

Sejatinya tidak pernah ada agama mengajarkan umatnya menjadi jagal atas nama jihad, apalagi terhadap orang-orang yang tak berdosa.

Akibat tindakan biadab tersebut, nyawa menjadi begitu murah harganya. Padahal, hidup manusia di muka bumi ini hanya sekali, maka hiduplah dengan cara-cara yang tentunya lebih berarti kepada sesama dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Bahkan, dulu ketika seorang remaja meminta Rasulullah untuk mengikutkannya di medan perang, Rasulullah menentangnya.

Beliau justru memerintahkan pemuda itu untuk melaksanakan jihad yang lebih besar, yaitu berbakti kepada ibu dan bapak, serta menjauhi hawa nafsu.

Mari mewaspadai radikalisme di sekeliling kita.

Salah satunya dengan cara mengubah sudut pandang (persepsi) atas keberadaan terorisme berlabel agama yang semakin menjamur saat ini.

Harus digarisbawahi bahwa mereka tidak benar-benar memperjuangkan agama yang dianutnya, tetapi hanya meruntuhkan moral-moral kemanusiaan yang diajarkan agama tersebut.

Kita juga harus semakin aktif dalam menjaga para remaja dari kegandrungan akan internet yang salah kaprah.

Berselancar di dunia maya dan kemudian menemukan laman-laman berbau radikal sangatlah membahayakan.

Bukan saja bagi diri sendiri, melainkan juga masyarakat dan bangsa.

Khairullah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU 2013



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya