Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DALAM satu dasawarsa terakhir, kita dihadapkan dengan sebuah fenomena teknologi baru.
Perkembangan ilmu pengetahuan menelurkan teknologi bernama digitalisasi yang disusul dengan jaringan internet.
Keinginan berjejaring lebih luas melahirkan media sosial yang menghubungkan satu orang dengan orang lain bahkan dengan yang belum dikenal sebelumnya.
Sepuluh tahun lalu, warung internet dibanjiri remaja yang ingin chat dengan MIRC atau menghiasi dinding Friendster, berkomentar dan menunggu komentar 'teman'-nya di dindingnya sendiri.
Rasa ingin mengaktualisasikan diri dan eksistensi diri menjadi dasarnya.
Sebuah studi digital menyebutkan per Januari 2016, dari 259,1 juta penduduk Indonesia, terdapat 79 juta atau 30% seluruh penduduk Indonesia yang aktif menggunakan media sosial.
Pengguna aktif media sosial yang menggunakan ponsel pintar sebanyak 66 juta atau setara 25% penduduk Indonesia. Tentu ini bukan angka yang sedikit.
Sayangnya, kerap pengguna media sosial menjadi orang yang antisosial dengan lingkungan sekitarnya.
Mereka lebih suka bersosialisasi dengan teman dunia maya.
Dampak lain dari media sosial ialah terbentuknya karakter baru seseorang di media sosial.
Setiap status maupun komentar merupakan perwujudan karakter orang tersebut.
Sayangnya, perwujudan karakter itu kadang berakibat tidak baik pada dirinya.
Akibatnya, media sosial layaknya pisau bermata dua.
Untuk menghindari hal tersebut, hendaknya kita perhatikan waktu dan tempat mengakses media sosial.
Wawas dirilah karena etika berkomunikasi harus dijunjung dalam setiap komentar maupun status yang kita buat.
Memaksimalkan fungsi media sosial ialah profil kita di dunia maya.
Jangan lupa tidak sedikit suatu perusahaan akan mengecek media sosial calon karyawan mereka untuk memutuskan menerima atau menolaknya.
Jadi, jangan lagi teperdaya oleh media sosial media dan saatnya mendayakan secara maksimal.
Septi Kurniasih
Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved