Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mencermati Propaganda Terorisme

Handoyo Kusuma
14/7/2016 04:40
Mencermati Propaganda Terorisme
(Grafis--MI)

MASIH belum hilang dari benak kita peristiwa serangan teroris di Jalan Thamrin, Jakarta (14/1), tiba-tiba di Markas Polres Kota Solo (5/7) terjadi peristiwa serupa.

Keduanya, menurut keterangan aparat keamanan, punya keterkaitan.

Dua kejadian tersebut memakan korban jiwa selain si pelaku. Tidak dapat dimungkiri bahwa aksi terorisme masih kerap terjadi di Indonesia.

Berbagai pihak mengakui aksi tersebut dari sekelompok radikal dan juga perorangan.

Peristiwa terorisme cepat menyebar luas ke jejaring sosial ataupun berita-berita di media massa.

Memang pada dasarnya media massa menjadi sarana untuk menggiring opini masyarakat.

Peran media massa pun menjadi sangat vital di kalangan masyarakat karena opini yang berkembang nantinya akan menjadi sikap dan mentalitas yang ditunjukkan masyarakat itu sendiri.

Berkenaan dengan aksi terorisme, besar kemungkinan ini merupakan propaganda yang dilakukan pelaku guna membentuk pola pikir masyarakat.

Upaya ini dilakukan pelaku untuk memberikan efek trauma dan alternatif akhir bagi warga sipil.

Efek trauma tentu dirasakan keluarga korban yang terkena ledakan bom.

Malah dalam suatu kejadian, trauma tersebut bisa berkepanjangan dan membahayakan.

Selain itu, propaganda terorisme juga membentuk pola pikir warga sipil untuk menjadikan terorisme sebagai alternatif akhir dalam mencapai tujuannya sebab warga sipil tidak mempunyai kekuatan untuk merealisasikan apa yang dikehendaki.

Propaganda terorisme tentu harus dipahami pemerintah maupun masyarakat, dengan cara tidak terlalu membesar-besarkan peristiwa pada media massa, tetapi tetap berwaspada pada pelaku terorisme.

Mewaspadai hal ini dengan cara bekerja sama antarpemerintah dan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak pelaku.

Handoyo Kusuma
Anggota SEMA-U Komisi II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya