Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Parkir di GBK Senayan tidak Aman

Rizal J
21/6/2016 00:15
Parkir di GBK Senayan tidak Aman
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

KELUARGA kami termasuk rutin berolahraga.

Pada Minggu (19/6), kami berangkat ke Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, untuk sekadar berjoging.

Kendaraan memasuki kawasan GBK melalui Pintu 1 di samping Masjid Al Bina, GBK.

Setelah mengambil tiket parkir, mengikuti arahan sejumlah orang, kendaraan kami parkirkan di dalam lahan parkir berportal.

Sebagai 'biaya jasa' juru parkir dan membuka portal, kami menyerahkan Rp5.000 per kendaraan.

Setelah sekitar 1,5 jam berolahraga, kami terkejut melihat kap mobil yang sudah dalam kondisi terbaret sepanjang 30 cm.

Kejadian itu juga mengesalkan karena bukan pertama kali kami alami.

Pada 9 Juni, baret sepanjang 30 cm juga terjadi di mobil kami di lokasi parkir yang sama.

Hanya, kejadian yang terakhir meninggalkan bekas yang lebih lebar.

Pada kejadian pertama, saya sudah melaporkan ke sejumlah pihak terkait, mulai satpam hingga perusahaan pengurus parkir.

Hanya, semua pihak tersebut justru melempar tanggung jawab.

Pihak perusahaan melempar kesalahan kepada satpam, tetapi mereka juga tidak menyatakan akan menindak petugas keamanan di lapangan.

Setelah itu, saya mendatangi pihak petugas pengamanan di lapangan.

Mereka hanya mengatakan kalau pembaretan dilakukan pihak preman yang berulah karena tidak dapat duit mengingat parkir di GBK sekarang menggunakan portal.

Saya mengira, dengan laporan setelah kejadian pertama akan ada peningkatan pengamanan.

Ternyata saya salah.

Sepuluh hari setelah pelaporan, saya kembali mengalami kejadian tidak mengenakkan itu.

Parkir di dalam portal membuat warga menganggap akan lebih aman.

Hanya, tetap saja dibaret.

Ironisnya, tidak ada yang mau bertanggung jawab.

Warga yang mendatangi lokasi mau tidak mau harus membayar untuk parkir portal plus juru parkir liar karena hampir di setiap jengkal lahan yang dijadikan lokasi parkir di kawasan itu ada 'pemiliknya'.

Namun, ketika ada kejadian, jangankan jaminan keamanan, mereka seakan menghilang seperti asap ditiup angin.

Saya memang berencana memperbaiki perusakan itu dengan mengajukan klaim kepada asuransi kendaraan.

Hanya, tindakan vandalisme mestinya bisa dijaga agar tidak terjadi di fasilitas publik.

Apalagi, aksi premanisme dan perusakan barang pribadi oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab bukan kali ini terjadi di GBK.

Rizal J
Kebayoran Baru



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya