Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KENAIKAN harga daging sapi telah menjadi rutinitas tahunan saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri serta hari besar lainnya.
Kenaikan harga itu selalu terjadi dan berulang setiap tahun.
Kondisi itu tentu membuat masyarakat cukup resah yang dibarengi dengan kenaikan harga pangan lainnya.
Sebab, daging sapi menjadi kebutuhan hidup yang tak bisa terlewatkan saat Ramadan dan hari besar.
Bahkan, sebagian besar masyarakat menjadikan daging sapi sebagai menu wajib di hari raya.
Kenaikan harga daging sapi dipengaruhi beberapa faktor.
Di antaranya, peningkatan permintaan daging, perubahan pola konsumsi masyarakat, yang semula lebih banyak mengonsumsi sayur-mayur, saat Ramadan lebih banyak mengonsumsi menu daging sapi.
Selain itu, hal itu juga disebabkan minimnya ketersediaan daging yang ada di berbagai daerah sehingga perlu impor daging dengan harga yang lebih mahal.
Kondisi tersebut tentu turut memengaruhi harga daging di pasaran.
Banyak masalah yang terjadi akibat kenaikan harga daging sapi tersebut.
Seperti kecurangan para pedagang yang juga menjual daging gelonggongan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Daging gelonggongan tersebut tidak sehat untuk dikonsumsi masyarakat karena sapi yang dipotong telah dipaksa minum air dari mulut dan duburnya.
Akibatnya, protein dalam daging sapi tersebut telah rusak.
Tindakan curang dari para pedagang itu ialah mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan efek negatif yang timbul.
Karena itulah, masyarakat juga harus berhati-hati saat membeli daging sapi.
Mereka harus mengenal betul daging yang bagus dan telah rusak.
Selain itu, masyarakat juga harus bijaksana dalam berbelanja saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.
Sebaiknya masyarakat juga mulai mengganti menu daging sapi dengan menu daging ayam.
Mungkin jumlah menu daging sapi dikurangi dan diganti dengan daging ayam atau ikan. Tentu akan lebih sehat.
Dengan tindakan bijaksana dari konsumen dalam berbelanja, diharapkan harga daging sapi di pasaran tidak terlalu mahal karena banyaknya permintaan daging sapi saat Ramadan itulah yang membuat pedagang dengan seenaknya mempermainkan harga dan bertindak curang.
Kita juga berharap di kemudian hari saat hari besar tidak terjadi lagi kenaikan harga daging sapi dan harga pangan lain karena masyarakat yang selalu menjadi korban dan kerepotan.
Harus ada kebijakan yang efektif untuk menangani masalah tersebut.
Ali Damsuki
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved