Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BUKAN hal aneh kalau melihat anggota masyarakat pada sore hari berduyun-duyun mencari penganan untuk berbuka puasa saat Ramadan.
Kadang mereka membeli apa saja yang terlihat dalam pandangan.
Padahal, saat berbuka puasa ketika seteguk air melewati kerongkongan, rasa haus dan lapar sepertinya sudah hilang.
Itulah keajaiban saat Ramadan.
Kondisi masyarakat yang 'lapar mata' itulah yang dimanfaatkan banyak orang untuk berjualan penganan takjil.
Lihat saja di banyak tempat, utamanya pinggir-pinggir jalan, selalu ada meja kecil berisi penganan yang begitu menggoda.
Namanya saja bulan penuh berkah, jadi wajar saja muncul pedagang dadakan untuk meraup rezeki.
Tidak ada yang salah dengan usaha tersebut karena mengais rezeki ialah hak setiap orang.
Hanya, kadang masalah timbul karena parkir kendaraan pembeli.
Patut pula diwaspadai penganan yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan.
Tingginya konsumsi masyarakat akan penganan takjil itu tentu membuat banyak kalangan banyak anggota masyarakat tak waspada.
Di sisi lain, pedagang nakal pun tidak peduli bahwa apa yang dijualnya itu bisa membahayakan kesehatan konsumennya.
Sekadar imbauan saja agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) secara selektif melakukan operasi selama Ramadan.
Bila perlu, pedagang yang terbukti menggunakan bahan berbahaya langsung ditangkap dan diberi hukuman setimpal.
Jangan sampai bulan yang penuh berkah ini jadi arena menumpuk dosa.
Hadi Prayitno
Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved