Yogyakarta Butuh Keamanan

BARU-BARU ini masyarakat DIY diresahkan dengan adanya aksi penembakan dan penyayatan yang dilakukan orang yang tak bertanggung jawab. Tiga perempuan menjadi korban penyayatan yang dilakukan pria tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Kemudian hanya sepekan setelah kejadian tersebut terjadi penembakan menggunakan airsoft gun yang menimbulkan dua korban terluka.

Kejahatan ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat ditambah dengan motif kejahatan yang belum terungkap. Hal ini berdampak dengan banyaknya spekulasi tentang motif kejahatan yang meluas di kalangan masyarakat. Kondisi ini tentu saja memperparah dan mengusik rasa aman masyarakat DIY. Masalah tindak kriminal tersebut merupakan persoalan sangat serius untuk segera diselesaikan karena sangat mengancam keselamatan warga DIY ketika beraktivitas.

Rasa aman masyarakat merupakan urgensi yang harus ditindaklanjuti pihak berwajib mengingat sudah ada korban terluka akibat kejahatan ini. Dalam hal ini, polisi harus lebih tegas dalam menangani kasus yang ada di DIY dengan melakukan operasi yang melibatkan seluruh jajaran dan satuan. Selain itu, polisi dapat melakukan penembakan di tempat bagi bandit jalanan. Dalam setiap tugasnya, polisi punya kewenangan bertindak menurut penilaiannya sendiri. Kewenangan ini tertulis di dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang No 2/2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sebagai warga, saya mengharapkan pihak berwajib dapat segera menyelesaikan masalah penembakan, penyayatan di jalanan, dan persoalan lain yang menghantui masyarakat. Berbagai cara sesuai undang-undang harus dilakukan demi mengembalikan rasa aman masyarakat DIY yang akhir-akhir ini terusik.

AG Toto Marsanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta