Tidak Ada Kursi Tunggu di Peron Stasiun Citayam

PADA Senin (21/3) lalu saya menggunakan commuter line untuk menuju kantor saya yang berada di Jl Sudirman Jakarta Pusat.

Biasanya saya menggunakan sepeda motor untuk pergi ke kantor.

Namun, karena hari itu ada demo besar-besaran yang dilakukan para pengemudi taksi, saya memutuskan untuk menggunakan commuter line agar tidak terjebak kemacetan.

Saya naik commuter line dari Stasiun Citayam yang jaraknya lebih dekat daripada rumah saya.

Pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB, yang merupakan jam para pekerja menuju tempat aktivitas masing-masing.

Tentu saja semua angkutan umum dan jalan dalam kondisi penuh.

Saat itu kondisi Stasiun Citayam cukup ramai.

Ada tiga peron tempat menaikturunkan penumpang commuter line.

Semuanya dipenuhi penumpang dengan tujuan yang sebagian besar menuju arah Jakarta.

Namun, saya perhatikan di peron Stasiun Citayam hampir tidak ada tempat duduk untuk menunggu kereta.

Di sana hanya disediakan sebuah tiang sandaran dengan garis horizontal dengan lebar kurang lebih 1,5 meter.

Para penumpang wanita, manula, atau ibu-ibu hamil yang menunggu kedatangan commuter line hanya bisa bersandar di tempat itu.

Saya rasa hal itu kurang efisien.

Padahal, terakhir kali saya menggunakan commuter line masih ada beberapa bangku yang disediakan di setiap peron untuk menunggu kedatangan moda transportasi itu.

Hal serupa terjadi di Stasiun Sudirman pada hari yang sama saat saya pulang kantor sekitar pukul 18.00 WIB.

Kepadatan penumpang di Stasiun Sudirman hampir dua kali lipat lebih padat daripada keadaan di Stasiun Citayam pada saat keberangkatan tadi pagi.

Di Stasiun Sudirman pun, jarang sekali ditemui tempat duduk untuk menunggu commuter line.

Saya berharap kepada pihak yang bertanggung jawab untuk mengadakan kembali tempat duduk bagi penumpang untuk menunggu commuter line.

Hal itu dilakukan agar saat penumpang menunggu kedatangan commuter line yang kerap kali mengalami keterlambatan, tempat duduk dapat mengurangi penumpukan calon penumpang di peron.

Tentunya, itu bisa membantu para wanita hamil dan orang tua agar tidak terlalu kelelahan karena berdiri lama.

Setio Dwi Cahyo
Mahasiswa IISIP Jakarta