Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Pernyataan Keberatan Prof Eka J Wahjoepramono
MEMBACA artikel Harian Media Indonesia, Kamis (3/3), hal 11, berjudul Ahli Bedah Saraf yang Diakui Dunia, perkenankan saya mengajukan keberatan beberapa hal:
1. Foto saya memegang model kepala dan bor (saya sendiri lupa kapan dan oleh siapa foto itu dibuat), menimbulkan konotasi yang tidak pada tempatnya. Saya tidak pernah memberikan foto tersebut (saya tidak mempunyai dokumennya) kepada wartawan yang datang mewawancarai saya saat itu, juga tidak pernah diinformasikan tentang pemuatan foto tersebut untuk artikel Media Indonesia.
2. Judul Ahli Bedah Saraf yang Diakui Dunia menimbulkan kesan congkak dan menyombongkan diri, seolah-olah hanya saya yang diakui dunia. Saya tidak pernah merasa demikian dan kalimat semacam ini saya tidak pernah merasa mengucapkan ketika diwawancara.
Mohon dijadikan periksa dan terima kasih atas perhatiannya.
Eka J Wahjoepramono
Jawaban Media Indonesia
Kami mengucapkan terima kasih atas e-mail yang dikirimkan, serta waktu dan kesempatan yang diberikan bagi tim kami untuk mewawancarai Prof Eka untuk halaman Para Penakluk Dunia yang di Media Indonesia, yang diterbitkan setiap Kamis sebanyak 46 edisi untuk memperingati HUT ke-46 RI.
Setelah berdiskusi secara internal, berikut ini penjelasan yang bisa kami berikan:
1. Foto utama yang dipakai diambil pada 17 Maret 2010 untuk kepentingan penerbitan halaman Kick Andy, hasil kolaborasi tayangan Kick Andy Metro TV dengan Media Indonesia.
2. Pemilihan judul Ahli Bedah Saraf yang Diakui Dunia, berkorelasi dengan konsep halaman ini, memuat profil-profil warga Indonesia di kancah global, di berbagai bidang yang bisa menginspirasi publik. Prof Eka menjadi salah satu narasumber terpilih setelah kami diskusikan bersama tim, dikaitkan dengan pencapaian-pencapaian dan kontribusi yang Bapak berikan. Pemilihan judul memang didasarkan atas pertimbangan editor, bukan semata kutipan yang langsung dikemukakan narasumber. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas masukannya, dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang Prof Eka alami.
Redaksi Media Indonesia
Tanggapan Prof Eka
Saya kira sepatutnya pencantuman foto pada halaman tersebut harus dengan persetujuan saya sebagai dokter yang di-interview (saya sama sekali tidak mengetahui bahwa akan muncul foto semacam itu), karena foto tersebut bukan untuk ditayangkan di dalam harian secara umum seperti Media Indonesia, khususnya dengan topik saat dilakukan wawancara. Ada kesan bahwa foto itu kurang patut, bukan untuk konsumsi publik karena profesi dokter mempunyai etika dalam hal menjalankan tugas kewajiban untuk masyarakat.
Juga pemilihan judul, mohon dijelaskan kepada masyarakat bahwa inisiasi tersebut sama sekali bukan dari saya, semua ialah dari redaksi Media Indonesia yang memang tidak didiskusikan dengan saya. Sungguh tidak elok bila seorang dokter mengunggulkan dirinya sendiri pada media massa yang sangat berpengaruh seperti Media Indonesia.
Demikian, mohon opini saya bisa dimuat dalam rubrik Suara/Pendapat Pembaca beserta jawaban redaksi sehingga berusaha meluruskan pandangan masyarakat. Terima kasih atas respons yang sangat tanggap.Salam.
Eka J Wahjoepramono
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved