Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEJUJURNYA kemunculan transportasi berbasis aplikasi daring ini memang lumayan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Kita tidak perlu menunggu lama kehadirannya dan bisa dengan nyaman memanfaatkan keberadaannya.
Hanya, kemunculan transportasi berbasis aplikasi ini ternyata menggeser peran transportasi konvensional, seperti ojek pangkalan dan taksi konvensional. Memang tergesernya peran transportasi konvensional membuat penghasilan mereka berkurang dan berdampak pada konflik di lapangan.
Kondisi ini memang berujung pada unjuk rasa besar-besaran pada Selasa (22/3) yang melumpuhkan Jakarta karena kemacetan di mana-mana. Bahkan, sempat terjadi aksi anarkistis sejumlah sopir taksi yang berunjuk rasa. Saat melihat kejadian seperti ini, saya sebagai pengguna transportasi umum memberikan saran sebaiknya pemerintah tetap menjaga eksistensi transportasi konvensional dan segera menyelesaikan masalah terkait dengan konflik tersebut.
Sejauh ini saya masih senang memilih transportasi konvensional kendati harus menunggu lama dan harus ke pangkalannya. Bila membandingkannya, transportasi berbasis aplikasi daring ternyata masih sering mengalami masalah baik dari jaringan maupun salah alamat.
Veronika Indri Tri Utami
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved