Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEBIJAKAN KRL yang memberikan prioritas kursi khusus di setiap sudut gerbong pada armada kereta api, boleh dibilang tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan selama ini.
Kenyataannya masih banyak pengguna KRL yang dengan sengaja mengambil hak yang seharusnya diberikan kepada penumpang lanjut usia, ibu hamil, ibu membawa anak, dan tunanetra.
Hal tersebut tetap terjadi dan selalu berulang apalagi di waktu yang bersamaan dengan orang-orang yang pergi dan pulang kantor.
Terlebih pada hari libur yang seakan kebijakan kursi prioritas juga ikut libur.
Kebingungan pun muncul dalam pikiran saya.
Imbauan yang tertempel jelas pada setiap kursi prioritas dan suara speaker yang selalu terdengar dari dalam gerbong diabaikan para penumpang yang sengaja mengambil hak orang-orang yang lebih memerlukannya.
Setiap kali saya memperhatikan petugas yang seharusnya mondar-mandir untuk menertibkan penumpang, ternyata hanya terfokus kepada gerbong penumpang wanita.
Sesekali petugas berjalan hanya menertibkan penumpang yang duduk di lantai tanpa memperhatikan kursi prioritas yang ditempati penumpang yang tidak seharusnya menempati kursi tersebut.
Saya berharap kejadian seperti ini tidak berlarut-larut.
Tolong lebih ditekankan kepada petugas yang berjalan dari gerbong ke gerbong, untuk lebih teliti memperhatikan kursi prioritas yang sampai detik ini masih sering diabaikan dalam penertibannya.
Tegakkan apa yang memang hak orang yang lebih pantas menerimanya.
Jangan jadikan prioritas seperti hanya prosedur basa-basi yang hanya berlaku kepada orang-orang tertentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved