Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEBERADAAN mesin pembelian mandiri tiket KRL C-VIM atau commuter line vending machine bertujuan mengurangi transaksi di loket.
Sebuah mesin transaksi yang dilakukan sendiri oleh penumpang.
Namun, ada beberapa fakta yang saya temui beberapa hari ini di Stasiun Manggarai berkaitan dengan mesin ini.
Kalau dilihat faktanya, masih banyaknya penumpang yang tidak tahu cara penggunaan mesin ini.
Padahal, penumpang masih butuh pendampingan dan tidak banyak pegawai PT KAI yang bertugas mengajarkan penggunaan mesin baru ini kepada penumpang.
Penumpang kemudian harus menukar uang apabila transaksi nominalnya besar seperti Rp100 ribu harus dipecah menjadi nominal di bawahnya.
Dengan jumlah penumpang yang makin banyak, ternyata belum diimbangi dengan jumlah mesin yang memadai.
Kendati begitu, masih adanya satu loket untuk melayani pembelian tiket, masih lumayan bisa mengurangi kegagapan teknologi penumpang, walau harus antre panjang.
Sejumlah fakta inilah yang saya temui di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Saya sebagai penumpang setia commuter line, setiap hari selalu mengandalkan transportasi ini untuk menuju ke kampus di Lenteng Agung.
Kami hanya bisa berharap kepada PT KAI agar dapat memberikan perhatian dan solusi terhadap persoalan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved