Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Bahasa Sinetron tidak Mendidik

Yulianti Mahasiswa Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
07/12/2017 08:55
Bahasa Sinetron tidak Mendidik
(DOK MNC)

SAAT ini siaran pertelevisian di Indonesia sangat memprihatinkan.

Hal itu menyangkut gaya bahasa yang dipakai para pemerannya baik aktris maupun aktor.

Salah satunya dalam sinetron.

Menurut saya, bahasa sinetron sangat tidak mendidik karena tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Hal itu mengancam eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan identitas dan kepribadian bangsa.

Sekarang ini, penggunaan bahasa Indonesia yang baku semakin menurun, terutama di kalangan pelajar. Mereka cenderung mengikuti bahasa gaul.

Bahasa gaul itu sering dipertontonkan pada tayangan sinetron-sinetron di televisi.

Padahal, penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pengaruh negatif bagi keberlangsungan bahasa Indonesia.

Di era globalisasi penggunaan bahasa sinetron semakin meraja.

Bahkan, membuat orang-orang tak sadar menggunakannya di acara formal.

Padahal, itu sangat tidak tepat.

Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia salah satunya berfungsi sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Penggunaan bahasa baku telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 serta dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Memang sampai saat ini belum ada undang-undang yang mengatur penggunaan bahasa informal sehingga penggunaan bahasa informal di masyarakat tidak memiliki batasan.

Kendati demikian, marilah generasi muda untuk lebih menjunjung tinggi dan melestarikan bahasa kebanggaan kita, yaitu bahasa Indonesia.

Untuk itu, marilah kita mulai membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Semaksimal mungkin kita mulai meminimalkan bahasa gaul dalam sinetron karena munculnya sesuatu yang baru itu bermula dari kebiasaan.

Semoga pertelevisian di negara kita pun bisa berbenah menuju hal yang lebih mendidik dalam cara penyampaian dengan menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik