Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SEBAGAI pengguna bus Trans-Metro Bandung (TMB) jurusan Cibiru-Cibeureum via Leuwipanjang, saya cukup resah dengan penggunaan bahasa asing (Inggris) dalam tulisan Next Stop Cibeureum yang tertera dalam tulisan berjalan bus TMB.
Padahal, bahasa Inggris tersebut sudah ada padanan kata atau arti dalam bahasa Indonesia, yaitu pemberhentian selanjutnya.
Namun, tidak disertai dengan terjemahan atau padanan kata tersebut.
Padahal, kebanyakan pengguna bus TMB tersebut yang berstatus sosial menengah ke bawah, yang mayoritasnya tidak terlalu paham atau tidak mengerti sama sekali terhadap bahasa asing.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadi bahasa negara yang harus diterapkan atau digunakan di ruang-ruang publik.
Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 36 disebutkan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama jalan, nama merek dagang, nama apartemen, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum.
Namun, melihat kenyataan sekarang, salah satunya dalam angkutan-angkutan umum lebih suka dan lebih tertarik menggunakan bahasa asing, salah satunya bahasa Inggris.
Padahal, arti dari bahasa Inggris itu sudah ada dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa asing di dalam bus TMB tentunya sangat meresahkan masyarakat yang kurang paham atau bahkan yang sudah paham bahasa asing.
Pasalnya, angkutan umum tersebut digunakan masyarakat yang memiliki latar belakang anonim dan heterogen, terutama TMB yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung dan Perum II DAMRI Bandung seharusnya sudah sangat paham kata apa yang pantas dan layak digunakan di ruang publik seperti angkutan umum tersebut dan sebagai angkutan milik pemerintah, tentunya harus memberikan contoh terhadap masyarakat dalam melestarikan bahasa negara.
Oleh karena itu, saya memohon penjelasan langsung kepada pihak terkait mengenai penggunaan bahasa asing yang digunakan di ruang publik, karena hal tersebut tentunya mengundang spekulasi publik, seperti apakah pihak terkait sudah tidak bangga atau sudah tidak percaya diri menggunakan bahasa Indonesia?
Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved