Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kecewa Layanan Maskapai Lion Air

Veronika Sianturi Mahasiswa S-1 Terapan MPM Fikom Unpad Jalan Argasari No 14 Pematangsiantar
08/11/2017 10:00
Kecewa Layanan Maskapai Lion Air
(ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

SAYA mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan saat melakukan penerbangan dengan maskapai Lions Air. Peristiwa pertama pada 13 Juli 2017, saya bersama ibu saya melakukan penerbangan dari Medan ke Yogyakarta. Jauh sebelum berangkat, tiket untuk penerbangan langsung sudah habis sehingga kami mengambil penerbangan yang transit di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Memang, dari Kualanamu, jadwal boarding sudah tepat waktu. Akan tetapi, di dalam pesawat, penumpang dikecewakan. Penerbangan diperlama tanpa memberitahukan alasannya. Hal ini membuat penumpang bertanya-tanya. Selanjutnya, sesampai di Halim, penumpang mendapatkan informasi keterlambatan jadwal penerbangan dari pesawat yang akan menuju Yogyakarta. Hal ini membuat penumpang harus menunggu beberapa jam kembali. Kemudian, pada 20 Agustus 2017, saya melakukan penerbangan kembali. Penerbangan Medan menuju Bandung. Hal yang sama terjadi kembali. Pesawat delay selama 3 jam. Banyak penumpang protes atas hal tersebut.

Ternyata delay memang sudah menjadi kebiasaan maskapai ini. Hal itu terjadi pula pada ayah saya yang pada 7 Oktober lalu bersama dengan rekan kerjanya melakukan penerbangan dari Medan menuju Padang. Hal yang diduga terjadi kembali. Delay selama 2 jam. Padahal, mereka harus mengejar waktu. Delay itu membuat mereka harus mengatur kembali jadwal pertemuan sehingga hal itu sangat merepotkan dan merugikan.

Yang jadi pertanyaan saya, bagaimana pengaturan dari maskapai ini? Mengapa sering terjadi hal ini? Surat pembaca ini saya tujukan kepada maskapai penerbangan Lion Air dengan harapan keluhan ini didengarkan dan dapat diperbaiki sehingga tidak terjadi terus-menerus, kenyaman dan kepercayaan dari penumpang tetap terjaga. Selain itu, kualitas dan kuantitas untuk maskapai ini semakin meningkat.

Saran dan solusi yang dapat diberikan ialah sebaiknya ada kerja sama dari pihak maskapai, pemerintah, serta masyarakat. Untuk pihak maskapai, yaitu dengan meningkatkan manajemen operasional, sumber daya manusia baik pilot, pramugari, teknisi, dan ATC atau air traffic control. Untuk pemerintah, yaitu adanya sikap pengawasan dan regulasi yang baik dan tidak bersikap tebang pilih. Masyarakat juga dapat melakukan pengawasan, seperti mengajukan petisi. Dengan peran semua pihak, pihak maskapai dapat semakin memperbaiki kualitas. Masyarakat juga mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan sehingga kasus seperti ini tidak terjadi kembali.

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya