SAFETY first merupakan kata yang sering kita sebut, dengar, atau ditulis di gedung-gedung yang tengah membangun atau saat ditilang polisi karena tidak membawa helm saat mengendarai sepeda motor.
Safety first pasti tidak asing bagi kita. Namun, kendati kita sudah mengutamakan keselamatan, masih saja ada orang lain yang ingin mencelakakan orang lain.
Seperti yang saya alami pada Kamis (5/10). Saya yang merupakan mahasiswa jurnalistik di salah satu perguruan tinggi di swasta, juga bekerja di salah satu perusahaan ojek online, tengah mengantar paket ke daerah Pasar Minggu. Namun, sebelum mencapai tujuan, motor butut saya tiba-tiba bermasalah. Ban motor saya kempis akibat ranjau paku di sekitar Jalan Tb Simatupang, tepatnya berdekatan dengan Jalan Warung Jati Barat. Untung saja saya bisa menyeimbangkan motor sehingga tidak menabrak pembatas jalan atau pengguna jalan lainnya.
Namun, nasib baik, tepat sekitar 200 meter dari lokasi kejadian saya menemukan tambal ban. Akan tetapi, anehnya, saat juga melihat seorang bapak yang juga mengalami hal sama, saya berpikiran positif, tidak mau menuduh penambal ban tersebutlah yang menyebar paku di jalan tersebut. Namun, melihat beberapa kejadian yang serupa, diduga penambal ban tersebut pelakunya.
Untuk itu, melalui surat pembaca ini saya berpesan kepada masyarakat yang berkendara di jalan raya, terutama di Jalan Raya Tb Simatupang, untuk berhati-hati dan utamakan keselamatan. Namun, agar kejadian ini tidak menimpa orang lain, saya mohon polisi menindaklanjuti dugaan saya tersebut. Saya berharap petugas kepolisian tidak mengharapkan komunitas saber saja yang membersihkan paku di jalanan, tetapi juga mengamankan para pelaku penyebar paku-paku tersebut.
Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: forum@mediaindonesia.com