Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Bangunan Liar di Anak Sungai Cisadane Cadas Kukun Diperjualbelikan

Soelistijono Tangerang
11/10/2017 10:37
Bangunan Liar di Anak Sungai Cisadane Cadas Kukun Diperjualbelikan
(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

ANAK Sungai Cisadane yang membentang sepanjang Jalan Raya Cadas Kukun, Kabupaten Tangerang, Banten, kini merana. Sebagai pelintas jalan tersebut dan warga Tangerang, saya sangat prihatin anak Sungai Cisadane yang dimanfaatkan warga untuk mengairi persawahan, bahkan mencuci pakaian yang seharusnya dipelihara semua pihak, terutama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, terkesan dibiarkan begitu saja.

Jangan heran jika Anda melintas ke sana, air anak sungai tersebut sudah keruh, belum lagi bau sampah yang membusuk. Dalam tiga bulan terakhir ini saya melihat ada penyempitan bibir sungai yang dengan sengaja dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ironisnya, tindakan melawan hukum tersebut dibiarkan begitu saja oleh otoritas Pemkab Tangerang.

Saya melihat warga banyak yang membuang sampah di bibir anak su­ngai sehingga lebar sungai menyempit dan timbunan sampah semakin tinggi hingga menjadi daratan sampah (pendangkalan sungai).

Yang lebih memprihatinkan lagi ada oknum atau warga yang dengan sengaja membuat bangunan semipermanen, berbahan dasar kayu dan bambu yang disengaja dibuat menjorok ke tengah sungai sekitar 2 meter dari bibir sungai, yang difungsikan untuk warung.

Tidak itu saja, mereka juga memperjualbelikan bangunan liar tersebut dan ditawarkan secara tera­ngan-terangan. Jika ini dibiarkan dan tidak ada upaya penindakan dari Pemkab Tangerang, saya yakin tidak lama lagi aliran air anak Su­ngai Cisadane sepanjang Jalan Cadas-Kukun akan dipenuhi bangun­an liar dan jorok. Dampak buruk lainnya ialah menyempitnya aliran sungai yang akan menyebabkan bencana banjir.

Mohon pihak Pemkab Tangerang untuk segera menindak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut, sebelum telanjur menjadi persoalan yang serius yang melibatkan banyak orang yang merasa nyaman melanggar hukum, karena adanya pembiaran.

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya