Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PADA 16 Agustus lalu, saya dan istri mendapatkan pengalaman yang kurang mengenakan saat berniat makan malam di sebuah kafe di kawasan Puncak, Jawa Barat.
Setelah lelah habis menyurvei kawasan Cibodas untuk rencana naik gunung minggu depan, saya bersama istri memutuskan untuk melepas penat sambil makan malam di sebuah kafe. Karena sudah lama tidak pernah hangout ke daerah Puncak, Istri mencari informasi kafe melalui Google. Akhirnya didapatlah Kafe & Restoran Roof Park, Jl Raya Cimacan, Bogor, Jawa Barat.
Melihat tampilan kafe tersebut melalui Google cukup representatif dan memiliki fasilitas yang menunjang untuk menikmati makan malam sambil bersantai.
Cafe Roof Park letaknya memang sangat strategis. Berada di Jalan Raya Puncak, Bogor, kawasan favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara utamanya dari Timur Tengah.
Saat kami menjambangi kafe tersebut, kami langsung tertarik dan setuju dengan pilihan Google. Tampilan kafe tersebut sangat menarik dengan menyajikan pemandangan alam yang indah membuat restoran itu sangat nyaman. Kafe yang terletak di sebuah factory outlet besar bernama Raja FO, tempatnya luas, ada outdoor dan indoor. Restoran yang terletak di lantai 3 itu hampir sebagian besar dekorasi interiornya dipenuhi bunga-bunga.
Setelah mengamati restoran tersebut, pandangan kami langsung tertuju pada sofa panjang yang berada di area luar restoran tersebut. Kami pun sepakat untuk duduk di sofa tersebut yang menyajikan pemandangan langsung jalan raya dan gunung.
Saat kami datang sekitar pukul 18.30 WIB, restoran tersebut masih lengang hanya ada tiga keluarga dari Timur Tengah. Namun, pramusaji yang menerima kedatangan kami tidak mengizinkan kami duduk di tempat tersebut. Pramusaji itu mengatakan bahwa tempat yang kami tunjuk tersebut untuk keluarga, sedangkan untuk dua orang tempatnya berada di dalam. “Maaf Pak tempat duduk ini untuk keluarga,” kata pramusaji tersebut sambil menunjuk sofa yang hendak kami tempati.
Namun, istri saya mengatakan bahwa tempat duduk di area tersebut masih kosong sehingga istri kembali meminta izin untuk duduk di sofa panjang tersebut. “Maaf Pak, kami sedang ramai,” jawab Pramusaji tersebut. Tentu saja kami heran, karena di outdoor restoran tersebut hanya ada tiga keluarga. Melihat pelayanan yang tidak mengenakan tersebut akhirnya kami pun langsung pergi. Melalui surat pembaca ini saya sangat menyayangkan pelayanan pramusaji tersebut. Sayang restoran bagus, tapi pelayanannya tidak sesuai dengan harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved