Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAYA pengguna Firstmedia dari PT Linknet Tbk (No Id 90875901) sejak 5 tahun lalu, bahkan jauh sebelumnya.
Dengan tarif yang terus dinaikkan, saya tentu berharap pelayanan akan semakin baik.
Namun, dalam 1 bulan terakhir, pelayanan Firstmedia sangat mengecewakan. Terbaru, sejak 7 Juni 2017, hingga surat ini dibuat (11 Juni 2017), jaringan koneksi TV kabel dan internet saya terputus.
Berbagai layanan konsumen milik Firstmedia sudah dihubungi mulai media sosial, e-mail bahkan telepon walaupun sangat susah untuk dapat berbicara dengan operatornya secara langsung.
Operator pertama Firstmedia yang menerima telepon keluhan saya pada Minggu, 11/6, Heli, mengatakan bahwa jaringan koneksi di daerah saya sedang mengalami gangguan.
"Saat ini masih diusahakan perbaikan," dia berkata seolah saya belum pernah melaporkan hal ini sebelumnya.
Jawaban template sama persis dengan jawaban di media sosial yang saya peroleh sejak 7 Juni.
"Hi First People, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saat ini area Bapak/Ibu mengalami gangguan dan masih dalam perbaikan. Estimasi waktu untuk perbaikan adalah sekitar 1x12 jam. Namun, apabila perbaikan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 1x24 jam, kami akan menginformasikan hal tersebut melalui e-mail kepada Bapak/Ibu dan kami bantu ajukan mengenai adjusment billingnya."
Karena jawaban yang sama sudah saya terima belasan kali, saya pun minta untuk dapat bicara langsung dengan atasan operator yang menjawab telepon.
Saya di hubungi oleh Linda, Supervisor Contact Center, dari nomor telepon 0895353112195.
Dari Linda baru saya tahu bahwa sejak 8 Juni 2017 sudah ada laporan down dan baru pada 10 Juni 2017 ternyata diketahui adanya alat KWH Hub Firstmedia yang hilang.
"Benar Pak, menurut tim lapangan ada KWH Hub PLN hilang dan saat ini sudah dilaporkan kepada kepolisian."
Sebagai informasi, KWH hub merupakan pencatu daya untuk menghidupkan peralatan untuk mengoneksi jaringan pelanggan.
Anehnya, sampai 11 Juni 2017 siang, alat yang hilang tersebut tidak segera ditangani/diganti.
Tim teknisi hanya memasang genset pengganti yang kemampuannya tidak lebih dari 8 Jam.
Hal ini menjadi alasan pada satu saat koneksi internet dapat terhubung selama KWH Hub PlN yang hilang belum digantikan.
Dengan strategi menyalakan pada selang waktu 24 Jam, Firstmedia dengan mudah beralasan bahwa kerusakan kurang dari 24 jam dan dengan demikian akan terhindar dari kewajibannya membayarkan kompensasi kepada pelanggan.
Praktik bisnis yang sungguh tidak terpuji dan cenderung merugikan pelanggan.
Saya berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi, beserta regulator lainnya dapat menindak praktik bisnis industri ISP yang merugikan konsumen apalagi pemerintah sedang giat mendorong startup bisnis berbasis IT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved