Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Guardiola kian Turun Kelas

Satria Sakti Utama
17/3/2017 08:16
Guardiola kian Turun Kelas
(AFP/Pascal GUYOT)

TERSINGKIRNYA Manchester City dari babak 16 besar Liga Champions menunjukkan sinyal tak mengenakkan bagi sang juru taktik, Josep Guardiola. Reputasinya sebagai salah satu pelatih kelas wahid kian pudar karena menorehkan prestasi yang menurun di Eropa setiap tahunnya.

Pep--begitu Guardiola disapa--dipuji bak dewa saat menciptakan periode paling berkilau dalam sepanjang sejarah Barcelona. Empat musim di Catalan, 14 gelar diraihnya, termasuk dua trofi Liga Champions (2009 dan 2011).

Akan tetapi, magis pria asal Spanyol itu memudar kala memimpin Bayern Muenchen selama tiga musim. The Bavarians hanya perkasa di pentas domestik, sedangkan di Liga Champions hanya menyandang gelar semifinalis (2014, 2015, 2016).

Keran prestasi Guardiola malah semakin mampat kala menukangi Manchester City musim ini. Liga Primer memang belum usai, tetapi the Citizens sudah tercecer 10 angka di bawah pemimpin klasemen sementara, Chelsea.

Antiklimaksnya terjadi kemarin malam ketika ‘Manchester Biru’ menelan kekalahan 1-3 pada leg kedua 16 besar di kandang AS Monaco. Hasil itu mengubah agregat skor menjadi 6-6 sehingga Monaco berhak lolos ke delapan besar karena unggul gol tandang.

Ini merupakan pertama kalinya entrenador plontos itu terpental di perdelapan final Liga Champions. Sebelumnya, Pep selalu membawa skuat besutannya minimal berlaga di semifinal. “Kami punya peluang mencetak gol, tapi kami gagal dan itulah mengapa kami tersingkir,” kilah Pep.

Kegagalan yang di luar dugaan itu membuat Pep berencana melakukan revolusi skuat untuk musim depan. Tak kurang dari 13 pemain akan dipangkas, termasuk para punggawa yang tengah di-pinjamkan ke klub-klub lain seperti kiper Joe Hart (Torino) dan Samir Nasri (Sevilla).

Sebaliknya, AS Monaco langsung memagari sang wonderkid, Kylian Mbappe Lottin. Penyerang berusia 18 tahun itu menciptakan gol pembuka kemenangan 3-1 Monaco atas Sergio Aguero dkk saat laga belum genap berjalan 8 menit sebelum Fabinho (29’) dan Tiemoue Bakayoko (77’) menambah daftar gol Monaco.
Sebaliknya Manchester City hanya sekali membalas berkat gol Leroy Sane pada menit ke-71.

Mencuri perhatian
Di laga lain, penjaga gawang Atletico Madrid, Jan Oblak, mencuri perhatian berkat performa luar biasanya menghentikan serbuan Bayer Leverkusen di leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa di Vicente Calderon, kemarin. Oblak mencatatkan tiga kali penyelamatan penting dari peluang emas Julian Brandt dan Kevin Volland di babak kedua.

Skor kacamata pun menjadi hasil akhir. Hasil itu mengantar Atletico ke delapan besar setelah mempertahankan keunggulan 4-2 di leg pertama. Kiper timnas Slovenia itu total melakukan 13 kali clean sheet dalam 14 pertandingan di Liga Champions.

Sebelum Monaco dan Atletico, enam tim telah terlebih dahulu memastikan lolos. Salah satunya juara bertahan Real Madrid.

Pengundian babak perempat final dilangsungkan Jumat (17/3). Semua tim memiliki kesempatan bertemu sekalipun berasal dari negara yang sama. (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya