HANYA harus menang dalam satu dari dua laga terakhir penyisihan grup, Manchester United malah tersingkir dari Liga Champions, dini hari kemarin. Kekalahan 2-3 dari Wolfsburg membuat Setan Merah finis di posisi tiga klasemen akhir Grup B sehingga harus turun kasta ke Liga Europa. Legenda the Reds, Rio Ferdinand, menilai kegagalan lolos ke fase gugur kali ini sebagai aib bagi nama besar United. Mantan bek di era Alex Ferguson tersebut juga pernah bermain di Liga Europa 2011-12 lalu setelah tersingkir di fase grup dan ia merasa sangat malu. "Saya pernah bermain di Liga Europa dan rasanya sangat memalukan. Saya sampai tidak ingin keluar rumah karena malu," ujar Ferdinand.
Akhir tragis dalam perjalanan di Liga Champions musim ini tak pernah terbayangkan bagi United. Saat menghadapi Wolfsburg, mereka mampu memimpin lebih dulu di menit 10 lewat gol Anthony Martial. Namun, keunggulan itu hanya bertahan tiga menit setelah Ronaldo 'Naldo' Rodriguez menyamakan skor. Tepat setengah jam permainan, the Wolvesm julukan Wolfsburg, berbalik unggul lewat Veirinha. United harusnya bisa menyamakan kedudukan jika gol Juan Mata tidak dianulir wasit. Di menit 82, pemain Wolfsburg, Josua Guilavogui membuat gol bunuh diri hingga membuat kedudukan 2-2. Namun, dua menit berselang Naldo kembali menjebol gawang United dan membuat tuan rumah memastikan kemenangan 3-2.
Selain kekalahan dari Wolfsburg, kegagalan United lolos ke babak selanjutnya juga disebabkan kemenangan 2-1 PSV Eindhoven atas CSKA Moskow. Hasil itu membuat Wolfsburg melaju ke perdelapan final sebagai juara grup dengan nilai 12 didampingi PSV dengan 10 poin. Sebaliknya, MU yang hanya mengumpulkan 8 angka akan bergabung dengan Liverpool dan Tottenham Hotspur di Liga Europa. Kegagalan tersebut membuat pelatih United, Louis van Gaal, langsung berada di bawah tekanan. Bahkan isu pemecatannya menyeruak mengingat klub telah menggelontorkan 250 juta pound di bursa transfer.
"Saat ini saya tidak bisa membela diri karena kami tersingkir dari Liga Champions dan semua argumen saya akan terlihat salah," tandasnya. Meskipun demikian, pelatih asal Belanda itu optimistis tetap bakal menangani Wayne Rooney dan kawan-kawan. "Faktanya, kami lebih bagus dari tahun lalu. Kami masih di Capital One Cup dan posisi bagus di Liga Primer," kilahnya. Perjudian gagal Van Gaal di lini belakang diduga menjadi penyebab kekalahan malam itu. Absennya Antonio Valencia, Phil Jones, Marcos Rojo, dan Luke Shaw karena cedera membuatnya menunjuk dua debutan Guillermo Varela dan Cameron Borthwick-Jackson sebagai starter. Namun, Van Gaal berkeras memuji penampilan keduanya. "Kegagalan ini memang sebuah langkah mundur, tapi hari ini kami melahirkan pemain muda yang bermain bagus," tandasnya.
Sindiran Pellegrini Kontras, sisi biru Manchester justru tengah berbunga-bunga setelah memastikan diri lolos sebagai juara Grup D. Kemenangan 4-2 atas Borussia Muenchengladbach membuat the Citizens menikung Juventus yang di partai pamungkas kalah 0-1 dari Sevilla. Pelatih Manuel Pellegrini tampak sangat bangga dengan raihan pasukannya itu. Namun, ia tidak lupa menghubungkan keberhasilan ini dengan menyindir kegagalan United lolos dari grup yang relatif lebih mudah dibanding grup maut yang dihuni City.
"Yang penting bagi kami ialah lolos dari grup karena itu tidak mudah. Apalagi, ini ialah grup maut. Tanya saja tim Inggris lainnya, mereka pasti bilang tidak mudah maju ke 16 besar," kata pria asal Cile itu. Bermain di Etihad, the Citizens sempat tertinggal 1-2 di akhir babak pertama. Namun, mereka mampu bangkit dan menceploskan tiga gol balasan di paruh berikutnya lewat dua gol Raheem Sterling dan Wilfried Bony.