Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Singapura Jadi Tes Pertama

Nurul Fadillah
20/2/2017 04:25
Singapura Jadi Tes Pertama
(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

TIM nasional Indonesia U-22 mulai menyusun jadwal uji coba jelang SEA Games 2017 mendatang.

Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington mengungkapkan sesuai dengan permintaan langsung pelatih timnas U-22 dan senior, Luis Milla, pihaknya telah bersurat kepada Singapura untuk menjadi rival uji coba perdana pada Maret mendatang.

"Coach Milla meminta timnas U-22 yang akan berlaga di SEA Games untuk menjalani laga uji coba dengan Singapura, antara 25 dan 27 Maret di Indonesia. Saat ini, kami masih menunggu jawaban resmi dari Singapura, tetapi secara lisan mereka sudah menyetujui permintaan kami," ujar Ade.

Pada 21 hingga 23 Februari mendatang, seleksi tahap awal SEA Games akan berlangsung dengan melibatkan 25 pemain.

Selanjutnya, seleksi gelombang kedua akan dilaksanakan pada 1-3 Maret mendatang yang juga akan menghadirkan 25 pemain.

"Nama-nama yang akan bermain di Singapura itu adalah hasil pengerucutan dari 50 pemain yang dipanggil Milla di dua tahap seleksi. Jumlahnya yang bakal ikut laga uji coba kami masih belum tahu," jelasnya.

PSSI juga berencana mengundang para pemain berdarah Indonesia yang berkiprah di luar negeri untuk mengikuti seleksi guna memperkuat tim nasional Indonesia U-19 dan U-22.

Salah satu yang sudah hampir pasti merapat ialah pemain naturalisasi asal Belanda, Ezra Walian.

"Kami akan segera mengundang 12 pemain untuk seleksi timnas U-19 dan U-22. Undangannya segera kami kirim dalam pekan ini untuk mengikuti seleksi. Diharapkan pertengahan Maret nanti bisa dilakukan seleksi tersebut. Kami kasih waktu dua minggu kepada mereka untuk seleksi di Indonesia," tandas Ade.


Rp67 miliar

Di hari yang sama, PSSI mendapat bantuan dana dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sebesar US$5 juta selama empat tahun melalui program FIFA Forward. Dana tersebut akan diberikan per tahunnya sebanyak US$1.25 juta (Rp16,6 miliar).

Dana pertama sebesar US$500 ribu akan dicairkan dalam dua termin, yaitu pada Januari dan Juli dengan jumlah US$250 ribu per termin.

Dana sisanya sebesar US$750 ribu akan diberikan berdasarkan usul proposal dari PSSI.

Saat rapat bersama delegasi FIFA yang dihadiri Sanjeevan Balasingam selaku Direktur Anggota Asosiasi Regional Asia dan Oceania FIFA dan Tom Gorissen selaku Manajer Senior Strategis Pengembangan FIFA di Kantor PSSI, kemarin, pengurus PSSI memaparkan fokus utama mereka.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menjelaskan suntikan dana dari FIFA tersebut akan digunakan untuk pembinaan dan pengembangan sepak bola usia muda dan pembangunan infrastruktur.

"Kita akan sinergikan bantuan US$1.25 juta dengan program strategis kami yang fokus di lima area, yaitu pengembangan sepak bola, tata kelola, infrastruktur, klub, timnas. Untuk awalnya sebesar US$250 ribu yang sudah diterima Januari lalu akan digunakan untuk pengembangan usia muda," ujar Joko.

Ade menambahkan, dalam satu pekan ke depan PSSI akan menyusun proposal yang akan segera diberikan ke FIFA.

"Kalau US$750 ribu akan kami gunakan untuk pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus utama, seperti rencana pembangunan national training centre. Kami akan mencoba mengoordinasikannya dengan rencana pemerintah yang akan membantu kami membangun NTC itu," pungkas Ade. (R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya