Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Menpora Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda meski Jadi Runner-Up Piala AFF U-23

Khoerun Nadif Rahmat
30/7/2025 15:14
Menpora Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda meski Jadi Runner-Up Piala AFF U-23
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 Gerald Mervin Vanenburg.(Antara)

TIMNAS Indonesia U-23 harus puas finis sebagai runner-up Piala AFF U-23 2025 setelah takluk 0-1 dari Vietnam U-23 pada laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7) malam. Meski gagal meraih gelar, apresiasi tetap mengalir untuk skuad Garuda Muda.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, menilai capaian Timnas U-23 patut diapresiasi mengingat perjuangan mereka menembus partai puncak. Ia menilai pola permainan yang ditampilkan anak asuh Gerald Vanenburg sudah berada di jalur yang benar.

“Pastinya apresiasi, Indonesia bisa sampai ke final. Artinya strategi yang dipakai dan pola permainan sudah baik,” ujar Dito dalam keterangannya.

Dito menambahkan, PSSI perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh pasca-turnamen, terlebih Indonesia dihadapkan pada sejumlah agenda penting ke depan, termasuk mempertahankan medali emas cabang sepak bola di SEA Games.

“Kedepan ada evaluasi serta memastikan strategi yang mantap. Tantangan ke depan adalah mempertahankan emas SEA Games,” ujarnya.

Menpora juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang memenuhi stadion. Menurutnya, kehadiran 35.592 penonton di SUGBK menjadi bukti besarnya dukungan masyarakat terhadap sepak bola nasional.

“Kita lihat tadi stadion penuh. Ini artinya energi dukungan dari masyarakat sangat luar biasa. Kepada masyarakat, mohon terus dukung dan doakan Timnas Indonesia,” sebut Dito.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengakui kekalahan tipis dari Vietnam sangat disayangkan. Namun, ia tetap memberikan pujian atas semangat dan perjuangan para pemain muda yang berhasil menembus partai final, meski tampil tanpa kekuatan penuh.

“Ya memang kalau dibilang apakah ini tim terbaik, ya tidak. Kita kehilangan dua pemain inti, tapi ini bukan alasan ya. Arkhan dan Toni tidak bisa bermain (penuh), keseimbangan lapangan tengah tidak maksimal,” ucap Erick, merujuk pada Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah yang tidak dalam kondisi prima.

Dalam laga final, Vietnam memastikan gelar juara berkat gol semata wayang Nguyen Cong Phuon pada menit ke-37.

Meski gagal mengangkat trofi, dua pemain Indonesia menyabet penghargaan individu. Jens Raven dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak, sementara Muhammad Ardiansyah terpilih sebagai penjaga gawang terbaik turnamen. (Ndf/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya