Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT sepak bola nasional Mohammad Kusnaeni mengatakan Tim U-23 Indonesia perlu memperbanyak permainan kolektif untuk mendominasi laga saat menghadapi Guinea U-23 dalam laga play-off memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/5) malam nanti.
“Penting sekali menekankan permainan kolektif Garuda Muda. Kurangi permainan individual karena itu akan memudahkan Guinea meredam serangan kita,” kata Kusnaeni, Kamis (9/5).
Ia mengatakan secara individual beberapa pemain Guinea memiliki kualitas yang cukup bagus. Selain itu, mereka juga kuat secara fisik dan rata-rata lebih jangkung dibandingkan dengan pemain Garuda Muda.
Tim Afrika itu akan mengandalkan keterampilan individu untuk membongkar pertahanan Garuda Muda. Mereka akan memaksa duel
satu lawan satu dan berani menembak dari posisi yang mungkin belum terlalu ideal.
Baca juga : Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Cemas Lini Pertahanan Garuda Muda Rapuh
“Perbanyak permainan kolektif. Kerja sama satu-dua sentuhan dan kombinasi di sepertiga akhir pertahanan lawan,” ujarnya.
Kendati demikian, Tim U-23 Indonesia tidak bisa menurunkan kekuatan terbaik. Kapten Rizky Ridho absen karena akumulasi kartu merah. Selain itu, Justin Hubner juga tidak bisa bergabung karena tidak diizinkan timnya Cerezo Osaka.
Shin Tae-yong kemungkinan akan memainkan Alfeandra Dewangga yang baru bergabung untuk menambal lini belakang. Pemain PSIS Semarang itu akan menjadi rekan duet Muhammad Ferarri, dan Nathan Tjoe-A-On di lini belakang dengan formasi 3-4-3.
Sementara Komang Teguh bisa dimainkan di lin tengah Bersama Rio Fahmi, Ivar Jenner, Pratama Arhan. Sementara di lini depan, trio Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan dan Rafael Struick masih jadi andalah Shin Tae-yong. (Ant/P-5)
Perkiraan Susunan Pemain Tim U-23 Indonesia (3-4-3):
Ernando Ari; Muhammad Ferarri, Nathan Tjoe-A-On, Alfeandra Dewangga, Komang Teguh, Rio Fahmi, Ivar Jenner, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Rafael Struick.
Menjelang laga kualifikasi Piala Dunia antara Guinea dan Maroko, terjadi kudeta yang menggulingkan Presiden Guinea Alpha Conde.
Gol memukau dari Seko Fofana membawa tuan rumah, Pantas Ivory Coast, meraih kemenangan 2-0 melawan Guinea-Bissau dalam pembukaan Piala Afrika.
TIM Indonesia U-23 bertekad merebut tiket terakhir ke Olimpiade Paris 2024 menghadapi Guinea U-23 pada laga playoff. Tantangan kondisi fisik dan kekurangan bek wajib diatasi Garuda Muda.
Garuda muda akan menghadapi perawakilan dari peringkat empat Piala Afrika U-23 2023, yakni Timnas Guinea U-23.
Mereka memanggil Ilaix Moriba gelandang Getafe berusia 21 tahun, lalu Ibrahim Diakite bek Lausanne berusia 20 tahun. Selanjutnya ada Facinet Conte bek Basita berusia 19 tahun
Shin Tae-yong mencemaskan kekuatan lini belakang Garuda Muda yang akan memainkan pertandingan play-off melawan Guinea untuk memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/5) malam WIB.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
"Tentu kami akan memutuskan melalui rapat Komite Eksekutif apakah tiga orang tersebut layak menjadi asisten pelatih timnas Indonesia."
Ketiga nama tersebut sesuai dengan usulan Shin yaitu Kim Bong-soo, Shin Sang-gyu, dan Dzenan Radoncic.
PELATIH tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong menjawab kritikan sejumlah pelatih klub Liga 1, terkait pemanggilan pemain serta metode latihan.
Indonesia sebelumnya ada di pot ketiga yang berarti tak masuk unggulan di ajang Piala AFF tahun ini.
Ketiga pelatih itu yakni Kim Bong-soo berposisi sebagai pelatih kiper, sedangkan Shin Sang-gyu adalah pelatih fisik dan Dzenan Radoncic asisten pelatih teknik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved