Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KAPOLRESTABES Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar menyebut polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung PSIS Semarang yang nekat datang ke Stadion Jatidiri Semarang, hari ini, untuk menyaksikan pertandingan melawan Persis Solo usai gagal melakukan upaya persuasif.
"Bahkan saat massa mulai melempari petugas, tetap kami peringatkan secara lisan untuk membubarkan diri," katanya usai pertandingan PSIS melawan Persis.
Ia menjelaskan kericuhan antara polisi dan pendukung PSIS Semarang terjadi di luar Pintu Gerbang Stadion Jatidiri.
Menurut dia, massa memaksa masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan yang digelar tanpa penonton tersebut. Irwan memastikan lebih dari seribu pendukung PSIS yang datang ke stadion itu tidak satu pun yang memiliki tiket.
Tindakan tegas, kata dia, dilakukan petugas sesuai dengan tahapan pengamanan yang dilakukan.
Ia menuturkan alasan kepolisian merekomendasikan pertandingan ini tanpa penonton didasari atas sejarah pertemuan kedua tim.
Baca juga: Pertandingan Liga 1 Ricuh, Ada Tembakan Gas Air Mata
Dulu, lanjut dia, saat PSIS bermain di Solo terjadi penyerangan terhadap penonton asal Semarang saat kembali pulang.
Hal tersebut, kata dia, diduga akan menjadi pemicu aksi balasan saat penonton asal Solo datang ke Semarang.
Selain itu, menurut dia, hasil evaluasi pertandingan antara PSIS melawan Persib Bandung menjadi pertimbangan pemberian rekomendasi keamanan.
"Saat melawan Persib, pintu stadion ini dibobol adik-adik penonton Semarang," katanya.
Berbagai pertimbangan tersebut, kata dia, menjadi alasan penyekatan terhadap pendukung PSIS yang datang ke stadion.
Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.
Pendukung PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton. Pertandingan PSIS melawan Persis sendiri berkesudahan dengan skor 1-1. (Ant/OL-4)
Malut United sukses menghancurkan PSIS pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, Jumat (16/5) malam.
PSIS dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah hanya mampu mengumpulkan 25 poin dari 32 pertandingan yang sudah dilalui.
PSIS Semarang dipastikan turun kasta ke Liga 2 Indonesia di musim depan, setelah Persebaya Surabaya vs Semen Padang bermain imbang 1-1 pada Minggu (11/5) malam.
Dari empat gol yang tercipta, dua di antaranya merupakan hasil gol bunuh diri dari tim tamu yang berjuluk Mahesa Jenar.
Pertandingan berakhir dramatis dengan kemenangan Semen Padang 3-2 melalui gol yang dicetak oleh Firman Juliansyah, Muhamad Ridwan, dan Tin Martic.
Dengan hasil itu, PSIS tetap menghuni posisi ke-16 di klasemen sementara Liga 1 dengan 25 poin, sedangkan Persik berada di posisi ke-11 dengan 36 poin.
Kodai Tanaka mengatakan salah satu alasannya bergabung bersama Persis Solo adalah kehadiran pelatih Peter de Roo.
Persis Solo mengungkapkan bahwa mantan pemain PSS Sleman Ibrahim Sanjaya mendapatkan kontrak berdurasi satu tahun bersama Laskar Sambernyawa.
Arapenta Poerba mengatakan dirinya gembira dapat kembali bergabung dengan klub Liga 1 Persis Solo karena sudah ia anggap seperti rumah sendiri.
Di musim Liga 1 Indonesia 2024/25, Eky Taufik tampil sebanyak 24 kali untuk Persis Solo dengan catatan satu gol kemenangan pada pekan ke-29 kontra Barito Putera.
Di Liga 1 Indonesia musim 2024/25 lalu, Sho Yamamoto menjadi pilar penting untuk Persis Solo dengan 31 penampilan serta sumbangan tiga gol dan enam assist.
Pantauan di lokasi puluhan ribu penonton mulai anak-anak, remaja dan orangtua datang dari berbagai penjuru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved