Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), pemerhati sepakbola Tanah Air, Tommy Welly turut angkat bicara terkait popularitas Erick Thohir sebagai salah calon ketua umum PSSI.
Pengamat sepak bola tersebut mengungkapkan, sejauh ini dari kacamata publik dan media, yang menjadi favorit adalah nama Erick Thohir sebagai calon kuat Ketum PSSI selanjutnya.
“Jadi dalam kacamata publik dan media memang favoritnya adalah Erick Thohir dan besoklah ditentukan siapa pemenangnya dengan masing-masing kelebihannya,” kata Tommy dalam sebuah diskusi di Stasiun Televisi, Rabu (15/2)
Bukan tanpa alasan, pasalnya Menteri BUMN itu dinilai memiliki relasi yang luas bahkan dalam tataran internasional.
Karena dirinya pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan sekaligus memiliki kedekatan kuat dengan Presiden FIFA.
“Erick Thohir memiliki relasi internasional sangat kuat karena pernah memiliki Inter Milan, lalu juga relasi internasional dengan presiden FIFA juga menunjukkan kedekatan kuat, bisa menjadi faktor kelebihan itu,” ungkap Tommy Welly.
Diketahui bahwa memang akan terjadi pemilihan pada sejumlah pengurus di PSSI, mulai dari penentuan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum hingga Komite Eksekutif (Exco) yang dilakukan pada Kamis (16/2).
Baca juga : Nasib Sepak Bola Indonesia di Tangan Pemilik Suara
Melalui media sosial yang dimiliki oleh sejumlah calon, para kandidat mengemukakan visi dan misi yang dipunyainya, termasuk juga ada beberapa kontestan yang menyampaikan visi misi itu di ruang diskusi.
Terdapat satu misi yang seragam dimiliki oleh sejumlah calon, yakni mereka berjanji akan mampu membersihkan PSSI dari adanya mafia sepakbola.
Menanggapi hal tersebut, Tommy Welly menegaskan, memang sejumlah visi misi itu hendaknya bukanlah hanya sekedar menjadi wacana saja, melainkan harus dilakukan dengan bentuk konkret.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa dengan Bung Towel itu menambahkan, para pengurus harus benar-benar terdiri dari orang-orang yang bersih saja.
Menurutnya, jika hendak membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik, maka memang penyelenggaraan KLB hendaknya tidak hanya dianggap sebagai ajang penggantian ketua umum saja. Melainkan, juga harus benar-benar memperhatikan kualitas dari para calon pengurus.
Selain itu, sudah menjadi standar kriteria dalam memilih pemimpin PSSI adalah hendaknya sosok yang mampu memprioritaskan organisasi terlebih dahulu. Dengan prioritas pada pengurusan organisasi, maka produk yang dihasilkan seperti kompetisi, prestasi dan kemajuan Timnas juga akan mengikuti.
“Intinya kita harus bisa memilih pemimpin yang terbaik, dan tentunya harus ada prioritas, yakni pemimpin yang bisa memprioritaskan organisasi terlebih dahulu, ketika itu sudah beres, maka produknya seperti Timnas dan kompetisi juga akan membaik,” pungkas Towel. (RO/OL-7)
Salah satu persoalan di depan mata yang diminta untuk segera diselesaikan yaitu kejelasan mengenai kompetisi Liga 2.
Untuk pemilihan Waketum awalnya Zainudin Amali meraup suara terbanyak 66 sedangkan Sekjen PSSI saat ini Yunus Nusi meraih 63 suara.
Ia menilai Erick bakal mampu membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia.
Erick mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi rasa cinta pada sepak bola Indonesia.
Selain memiliki pengalaman yang panjang di sepak bola Indonesia, Erick juga satu-satunya anak bangsa yang punya pengalaman mengurus sepak bola top Eropa, Inter Milan.
"Erick sudah malang melintang dalam dunia sepak bola internasional ataupun nasional."
PARTAI Gerindra memutuskan Prabowo Subianto kembali menjabat sebagai Ketua Umum setelah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
PULUHAN Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) periode 2023-2028 mendatangi Kantor PB PGRI yang berada di Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Setelah sempat terjadi kocok ulang, kini Yunus Nusi yang terpilih sebagai Waketum PSSI mundur.
Sebelumnya, dalam pemilihan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mendapat suara terbanyak, yakni dengan 66 suara. Namun, hasil itu mendapat aksi protes dari peserta KLB PSSI.
Untuk meraih kursi ketua umum PSSI periode 2023-2027, La Nyalla harus bersaing dengan sejumlah nama, seperti Erick Thohir, Arif Putra Wicaksono, serta Doni Setiabudi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved