Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Karena sang Naga tak Takut Bermimpi

Sat
03/7/2016 07:20
Karena sang Naga tak Takut Bermimpi
(AFP / PHILIPPE HUGUEN)

SETELAH absen dari turnamen akbar selama 58 tahun dan hanya berstatus tim debutan di Piala Eropa 2016, Wales mencatat sejarah dengan melaju ke semifinal setelah menumbangkan Belgia dengan skor meyakinkan 3-1 di Stade Pierre-Mauroy, kemarin. Mereka pun terus merajut mimpi.

Sempat ter­tinggal akibat se-pakan jarak jauh Radja Nainggolan pada menit ke-13, skuat the Dragons (sang Naga)--julukan Wales--sukses membalikkan keadaan dengan tiga gol balasan. Dengan diawali gol penyama oleh Ashley Williams di menit ke-30, Wales berbalik unggul lewat Hal Robson-Kanu (55’) dan disempurnakan dengan gol sundulan Samuel Vokes (85’).

Hasil itu membuat Wales mengulang pencapaian Swedia di Piala Eropa 1992 dengan menjadi tim debutan perta­ma yang lolos ke semifinal. Namun, mimpi skuat asuhan Chris Coleman terus berlanjut untuk melampaui Swedia saat bersua Portugal pada semifinal di Lyon, Kamis (7/7) nanti.

Tidak hanya sampai di situ, Wales pun memiliki kans besar mengikuti jejak Yunani di Piala Eropa 2004. Kala itu, ­Angelos Charisteas dkk sukses luar biasa dengan menjadi juara setelah di final membekuk tuan rumah Portugal.

“Jangan takut untuk bermimpi karena empat tahun lalu saya sangat jauh dari apa yang terjadi saat ini, Anda hanya dapat berkhayal dan melihat apa yang terjadi. Saya tidak takut untuk gagal karena itu sangatlah manis dan saya menikmatinya,” ungkap Coleman seusai pertandingan.

Jika menilik performa Gareth Bale dan koleganya saat menaklukkan Belgia, mimpi tersebut tak meng­ada-mengada. Wales menunjukkan penampilan sempurna. Hampir seluruh pemain di semua lini menunjukkan permainan terbaik.

“Anda butuh sedikit talenta tentu, tapi Anda harus bekerja keras dan apa yang kami lakukan dan temukan saat ini adalah momen yang luar biasa. Kami memimpikan malam seperti ini dan kami tidak selalu yakin apakah kami sudah cukup baik dan beruntung untuk merasakan pengalaman ini,” imbuh Coleman.

Sebaliknya, pelatih Belgia Marc Wilmots menyoroti buruknya pertahanan yang digalang Toby Alderweireld dan Jason Denayer. Absennya Thomas Vermaelen dan bek kiri Jan Vertonghen akibat ­cedera ligamen saat latihan mampu dieksplorasi dengan baik oleh Wales. Bahkan, dua dari tiga gol Wales lahir berkat umpan dari sisi kiri pertahanan Belgia yang dijaga Jordan Lukaku. (AFP/AP/Sat/X-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya