Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TIMNAS Swiss telah merilis daftar pemain yang bakal dibawa ke Piala Dunia Qatar 2022. Sebanyak 26 pemain terbaik Swiss telah ditetapkan pelatih Murat Yakin untuk mengarungi pertarungan di Qatar.
Dalam daftar pemain yang dirilis, nama Xherdan Shaqiri menjadi pemain yang paling berpengalaman di skuat La Nati -julukan Timnas Swiss. Sedangkan bintang Arsenal Granit Xhaka bakal mengarungi perjalannnya di Piala dunia untuk ketiga kalinya bersama Swiss.
Sementara itu, ada tujuh pemain yang bakal menjalani debut mereka bersama Swiss di turnamen besar yaitu Michel Aebischer, Fabian Frei, Ardon Jashari, Philipp Kohn, Noah Okafor, Renato Steffen, dan Fabian Rieder.
Baca juga: Spanyol Menyerah Saat Menjamu Swiss
"Kami dimanjakan dengan pilihan di beberapa posisi. Banyak pemain telah memberikan penampilan yang meyakinkan dalam beberapa pekan dan bulan terakhir. Tetapi pada akhirnya saya harus membatasi diri pada 26 nama," ucap Yakin dalam keterangan resmi.
Dengan 26 nama yang telah dipilih, pelatih berusia 48 tahun itu optimistis Swiss bakal melangkah jauh di Piala Dunia tahun ini. Yakin pun bertekad menulis sejarah baru untuk La Nati di Qatar.
"Saya yakin 26 pemain ini akan bisa membantu kami mencapai tujuan kami. Bersama kita ingin menulis sejarah. Untuk penggemar kami dan untuk negara kami yang indah dan beragam," tegasnya.
Jika melihat daftar pemain yang telah dirilis timnas Swiss, Xhaka bakal kembali menjadi tumpuan untuk La Nati. Penampilan bagus Xhaka di Liga Primer Inggris musim ini bisa jadi modal berharga untuknya membawa Swiss melangkah jauh di Piala Dunia.
Sepanjang musim ini, pemain berusia 30 tahun sudah bermain dalam 13 pertandingan dengan koleksi tiga gol dan tiga assist bersama Arsenal. Xhaka juga berhasil membawa timnya memimpin puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Menjadi tumpuan Swiss di Piala Dunia, Xhaka mengaku tidak merasa terbebani. Hal itu justru membuatnya semakin bersemangat untuk menampilkan yang terbaik dan melangkah sejauh mungkin di Qatar bersama Swiss.
"Anda tahu, saya biasanya punya ide gila. Saya tidak benar-benar menetapkan tujuan, saya hanya ingin maju sejauh mungkin. Tentu saja, kami harus melewati babak penyisihan grup terlebih dahulu. Setelah itu, saya pikir semuanya mungkin terjadi," ucap Xhaka.
"Kami akan memulai selangkah demi selangkah, pertandingan demi pertandingan. Kami akan melihat apakah itu akan cukup untuk mencapai apa yang benar-benar kami impikan," tegasnya.
Piala Dunia tahun ini akan menjadi Piala Dunia ke-12 untuk Swiss, dengan pencapaian terbaik mereka yakni mencapai babak perempat final pada 3 penyelenggaraan yakni pada 1934, 1938, dan 1954. Sementara pada edisi 2018, La Nati hanya mampu mencapai babak 16 besar.
Dalam petualangannya di Qatar, Swiss tergabung dalam Grup G yang berisi Brasil, Serbia, dan Kamerun. Sebuah grup yang tidak mudah namun Swiss memiliki kesempatan untuk lolos ke fase gugur. Apalagi Swiss di Piala Dunia 2018 juga pernah satu grup dengan Brasil dan Serbia.
"Ini jelas grup yang kuat. Kami sedikit tahu dengan kekuatan Brasil dan Serbia karena kami sudah melakoni pertandingan saat satu grup dengan mereka di Piala Dunia 2018. Kami belum pernah bermain melawan Kamerun, itu yang membuatnya menarik di Grup ini," terang Xhaka.
Berbicara terkait persiapan skuatnya menuju Piala Dunia, Xhaka menyebut La Nati terus melakukan penguatan pada lini pertahanan. Tergabung ke dalam grup yang berisi tim-tim tangguh, pertahanan yang kuat tentu menjadi hal penting yang harus diperhatikan
Jika kembali melihat perjalanan Swiss di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa, Swiss sejatinya sudah menunjukkan pertahanan yang luar biasa. Mereka tercatat tidak terkalahkan dalam 8 pertandingan di Grup C zona Eropa.
Dari delapan pertandingan, mereka berhasil meraih lima kemenangan, tiga kali imbang, dan belum pernah kalah serta mengumpulkan 18 poin. Di babak kualifikasi, Swiss juga berhasil menyingkirkan Timnas Italia.
"Dia (Yakin) ingin pertahanan kami lebih kompak dan kebobolan lebih sedikit. Namun, dia ingin melihat kami melakukan apa yang membuat kami kuat, yaitu memainkan sepak bola kami. Jika Anda melihat kampanye kualifikasi kami, kami melakukan segalanya dengan benar," jelasnya Xhaka.
Sementara itu Kipper La Nati, Yann Sommer, berpesan kepada timnya untuk tetap percaya diri dalam mengarungi perjalanan di Piala Dunia nanti. Meski tergabung dalam grup yang tidak mudah, dia meminta skuadnya untuk tidak khawatir.
Lebih lanjut Sommer menyebut, kepercayaan diri yang ditampilkan skuadnya pada kualifikasi zona Eropa lah yang membawa mereka melaju ke babak utama. Karenannya dia meminta skuadnya untuk kembali tampil dengan percaya diri demi hasil terbaik di Qatar.
"Cara kami lolos ke Piala Dunia adalah, dengan kepercayaan diri yang kami miliki sekarang. Kami mungkin hanya negara kecil, tetapi kami menghadapi tantangan ini dengan banyak keberanian. Saya pikir kami telah membuktikan kepada diri kami sendiri sekali lagi bahwa kami mampu mencapai banyak hal," tutur Sommer.
"Ketika kami menghadapi negara-negara besar, kami tidak takut, kami tetap teguh pada pendirian kami. Kami juga memiliki kualitas kami sendiri. Bagi saya, apa yang telah kami bangun selama beberapa tahun terakhir adalah pertanda bagus bahwa kami semakin percaya diri, kami percaya pada diri kami sendiri dan kualitas kami," jelasnya.
Akan dipimpin Murat Yakin dalam mengarungi Piala Dunia tahun ini, Sommer menyatakan pelatih berusia 48 tahun itu telah memberikan catatan positif untuk Swiss. Dia optimistis Yakin akan kembali memberikan catatan positif untuk La Nati di Piala Dunia tahun ini.
"Dia orang yang sangat menyenangkan. Saya sangat menghormatinya, juga sebagai pelatih. Dia memiliki semacam kesejukan yang positif tentang dirinya, juga dalam cara dia berurusan dengan tim. Saya pikir itu merupakan hal berharga dalam perjalanan kami di Piala Dunia," tukasnya.
Kiper: Gregor Kobel, Philipp Kohn, Jonas Omlin, Yann Sommer.
Bek: Manuel Akanji, Eray Comert, Nico Elvedi, Ricardo Rodriguez, Fabian Schar, Silvan Widmer.
Gelandang: Granit Xhaka, Edimilson Fernandes, Fabian Frei, Remo Freuler, Ardon Jashari, Fabian Rieder, Xherdan Shaqiri, Djibril Sow, Renato Steffen, Denis Zakaria, Michel Aebischer.
Penyerang: Breel Embolo, Christian Fassnacht, Noah Okafor, Haris Seferovic, Ruben Vargas. (FIFA/OL-1)
Kapten Romain Saiss mencetak gol di babak pertama dan, setelah pemain Tanzania Novatus Miroshi diusir wasit, Azzedine Ounahi dan Youssef El-Nesyri menambah keunggulan Singa Atlas.
Arab Saudi, yang sempat mengalahkan Argentina di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022, kembali ke Qatar sebagai salah satu unggulan juara di Piala Asia.
"Penjualan enam jersey ini merupakan sebuah peristiwa monumental dalam sejarah lelang, yang menawarkan kepada para penggemar dan kolektor sebuah kaitan dengan pencapaian puncak Messi."
Kapten timnas Argentina itu mengatakan, saat ini, fokusnya adalah tampil di Copa America, yang akan digelar di AS pada Juni 2024 mendatang.
Perjanjian ini akan mencakup serangkaian turnamen FIFA, termasuk Piala Dunia 2026, Piala Dunia Putri 2027, dan Piala Dunia 2030, serta semua turnamen kelompok umur putra dan putri.
Keempat pemain timnas Maroko itu adalah kiper Yassine Bounou, bek Achraf Hakimi, gelandang Sofyan Amrabat, dan penyerang Youssef En-Nesyri.
Timnas Islandia menjadi tim pertama yang tersingkir dari Piala Eropa Putri 2025 setelah gol dari Geraldine Reuteler dan Alayah Pilgrim di babak kedua membawa tuan rumah, timnas Swiss menang 2-0.
Timnas Swiss kebobolan dua kali dalam tempo lima menit di babak kedua dan tidak mampu bangkit untuk mengalahkan timnas Norwegia di laga Piala Eropa Putri.
Saat laga tampaknya akan berakhir imbang, Bryan Zaragoza mencetak gol dari titik putih di masa injury time untuk memastikan kemenangan timnas Spanyol atas timnas Swiss.
Timnas Spanyol harus bermain dengan 10 pemain ketika Robin le Normand diusir wasit pada menit 20 usai melakukan pelanggaran profesional terhadap Breel Embolo.
Xherdan Shaqiri, yang kini bermain untuk klub MLS Chicago Fire, merupakan pemain dengan catatan penampilan terbanyak kedua di timnas Swiss.
Di babak adu tendangan penalti, timnas Inggris keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3 setelah tendangan penendang pertama timnas Swiss Manuel Akanji dihalau Pickford.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved