Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tak Ingin Ulangi Kegagalan

Rifaldi Putra Irianto
04/11/2022 05:15
Tak Ingin Ulangi Kegagalan
Timnas sepak bola Polandia(AFP)

TIMNAS Polandia ogah mengulangi pengalaman buruk pada Piala Dunia 2018. Skuad yang dijuluki Bialo itu berharap bisa memanfaatkan peluang setelah bisa tampil dalam Piala Dunia 2022 tahun ini di Qatar.

Empat tahun lalu, garangnya Polandia pada babak kualifikasi Piala Dunia ternyata tak berlanjut ke putaran final. Polandia tampil mengecewakan dan menjadi tim pertama yang tersisih dari grupnya. Robert Lewandowski dkk dipastikan tersingkir setelah tak mendapatkan poin dari dua laga pertama. Mereka dikalahkan Senegal 1-2 kemudian digebuk Kolombia. 0-3.

"Itu merupakan salah satu kekecewaan terbesar dalam karier saya dan Polandia. Bukan hanya karena kami tersingkir dari Piala Dunia setelah babak penyisihan grup, melainkan juga sebagian besar karena kami tidak menciptakan peluang," tutur Lewandowski, dikutip dari FIFA.

Perjalanan buruk Polandia pada empat tahun lalu masih membekas di hati Lewandowski. Terlebih pesepak bola yang saat ini membela tim Barcelona itu tampil melempem di putaran final. Padahal, saat itu Lewandowski merupakan top skor babak kualifikasi Zona Eropa.

"Saya tidak memiliki peluang, saya tidak mencetak satu gol pun dan itu masih menyakitkan. Itu merupakan kegagalan saya dan seluruh tim. Itu ialah kekecewaan terbesar," jelasnya.

Pada edisi kali ini, Polandia berhasil melaju ke babak utama dengan sedikit keberuntungan. Keluar sebagai runner-up di klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Polandia seharusnya melakoni babak play-off melawan Rusia.

Namun, pertandingan tersebut resmi dibatalkan sebab Rusia disanksi FIFA buntut dari perang dengan Ukraina. Hal itu membuat Polandia otomatis melaju ke babak utama.

Dalam sejarahnya pada Piala Dunia, Polandia meraih prestasi terbaik pada edisi 1974 dan 1982 dengan mengakhiri turnamen di peringkat ketiga.

Sementara itu, kali ini Polandia tergabung dalam Grup C bersama Argentina, Meksiko, dan Arab Saudi. Melihat komposisi tersebut, Lewandowski menilai tiap-tiap tim memiliki kelebihan tersendiri, tetapi dia tak menapik bahwa Argentina bakal menjadi rintangan berat untuk skuadnya.

"Mereka ialah tim besar dan salah satu favorit untuk memenangi turnamen, menurut saya. Dengan legenda mutlak seperti Lionel Messi sebagai bintang mereka, tidak diragukan lagi itu akan menjadi pertandingan terberat kami," ucapnya.

Bagi Lewandowski, Meksiko juga akan menjadi tantangan berat untuk Polandia. Atlet berusia 34 tahun itu menilai Meksiko merupakan tim tangguh yang berjuang sampai peluit akhir dan tidak mudah menyerah.

"Untuk Arab Saudi, saya menilai mereka merupakan paket kejutan. Kami tahu mereka memiliki pertahanan yang solid dan kesadaran taktis yang baik. Mereka sangat gesit dan mampu membangun permainan yang bagus," terangnya.

 

Local pride

Dalam mengarungi perjalanan di Qatar, timnas Polandia akan dinakhodai pelatih Czeslaw Michniewicz. Pelatih berusia 52 tahun itu bukan orang asing di sepak bola Polandia.

Label local pride memang layak disematkan untuk Michniewicz yang berkewarganegaraan Polandia. Mengawali karier sebagai pelatih pada musim 2001-2002, Michniewicz menghabiskan dua dekade waktu melatihnya di Polandia.

Terhitung ada 11 tim lokal Polandia yang pernah merasakan jasa pelatih kelahiran Byarozawka itu. Legia Warsawa dan Zaglebie Lubin menjadi tim tersukses Michniewicz semasa menjadi pelatih.

Michniewicz berhasil membawakan masing-masing satu gelar Liga Polandia bagi kedua tim tersebut. Selain itu, Michniewicz sukses ketika menangani Lech Poznan dengan memberikan satu gelar Piala Polandia dan Piala Super Polandia.

Dalam kepemimpinan di timnas, dia telah mencatatkan tiga kemenangan, dua seri, dan tigakalah. Pada pertandingan terakhirnya, dia berhasil membawa Polandia merebut kemenangan atas Wales dalam pertandingan UEFA Nations Laegue pada September lalu.

"Dia (Michniewicz) datang dan menunjukkan kepada kita siapa dia sebagai pribadi. Kepribadiannya jelas sejak hari pertama. Dia memiliki kemampuan untuk melewati kita. Pendekatannya membantu membangun hubungan antara pemain individu, dan itu jelas membantu kami mencapai Piala Dunia ini," sebut Lewandowski terkait kiprah sang pelatih.

Bermodalkan materi pemain yang cukup dalam, Michniewicz punya banyak pilihan dalam menentukan strategi dan taktik untuk Polandia. Dari delapan laga yang dijalani Michniewicz di timnas Polandia, ia telah memakai lima formasi yang berbeda.

 

Hingga saat ini, Michniewicz masih mencari pakem terbaiknya untuk diterapkan. Namun,selama melatih, Michniewicz dominan menggunakan formasi 3-4-2-1 pada setiap tim yang ditanganinya. (FIFA/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya