Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SELURUH mata dunia akan tertuju pada laga pembuka antara tuan rumah Qatar melawan Ekuador. Sempat absen pada edisi 2018, Ekuador lolos ke Qatar dengan wajah baru dihuni talenta-talenta muda.
Bagi Ekuador, pertandingan pembuka Grup A pada 20 November mendatang akan menjadi ujian sekaligus etalase bagi skuad muda yang diasuh pelatih Gustavo Alfaro untuk membuktikan diri.
Di zona kualifikasi Amerika Selatan atau Conmebol, skuad berjuluk La Tricolor itu menjadi skuad dengan rata-rata usia termuda, yakni 26 tahun 10 bulan. Mereka juga paling banyak memainkan pemain muda pada kelompok U-20 untuk tampil sepanjang kualifikasi.
Tak ayal, perubahan generasi menjadi kunci Ekuador bisa kembali berkiprah pada Piala Dunia kali ini setelah gagal lolos di Rusia empat tahun lalu. Ekuador yang membangun tim dengan perpaduan antara pemain muda dan berpengalaman berambisi menciptakan kejutan.
"Menjadi privilese untuk terlibat dalam pertandingan pembuka di Piala Dunia. Karena itu, ini akan seperti final bagi kami karena itu akan memiliki pengaruh besar, baik untuk kami sendiri maupun Qatar dan bagaimana posisi di grup. Kami harus menerjemahkannya ke dalam permainan, juga melakukannya dengan rasa tanggung jawab," kata Alfaro.
Piala Dunia kali ini menjadi yang keempat bagi Ekuador. Mereka debut dalam ajang sepak bola dunia itu pada edisi 2002 di Jepang dan Korea Selatan, lalu tampil lagi di Jerman pada 2006 dengan capaian terbaik lolos ke babak 16 besar. Setelah itu, mereka baru lolos lagi pada edisi 2014 di Brasil.
Tantangan di Grup A tak akan mudah bagi Ekuadorkarena selain menghadapi Qatar sebagai tuan rumah, mereka juga harus melewati tim kuat asal Afrika, yakni Senegal. Belum lagi ada salah satu tim favorit dari Eropa, yakni Belanda.
Alfaro menilai peluang lolos dari Grup A terbuka sama lebar bagi semua tim. Dia mengakui Qatar akan menjadi tantangan krusial pertama. Qatar memiliki beberapa pemain muda, tetapi mereka tidak terbiasa tampil di panggung dunia dan tidak memiliki pengalaman bersaing di level tertinggi.
Sementara itu, Senegal merupakan jawara di Afrika, tetapi mereka juga tidak memiliki catatan yang kuat dalam Piala Dunia. Adapun Belanda memiliki sejarah dan tim dengan kualitas tinggi, tetapi skuadnya juga masih sangat muda.
"Dari empat tim, Qatar dalam kondisi terbaik karena mereka memiliki lebih banyak waktu bermain bersama. Mereka saat ini berlatih bersama dan bermain pada laga persahabatan. Saya tidak melihat kurangnya chemistry di skuad Qatar dan mereka mendapat keuntungan dalam hal itu," ucap Alfaro.
"Belanda ialah prospek yang berbeda karena mereka berusaha memaksakan diri melalui permainan berbasis penguasaan bola. Namun, saya telah memberi tahu para pemain saya bahwa kami mampu menghadapi Argentina dan Brasil, yang keduanya merupakan tim bergaya Eropa dengan talenta Amerika Selatan, dan kami tampil bagus melawan mereka," imbuh pelatih asal Argentina itu.
Pada kualifikasi zona Amerika Selatan, Ekuador finis di peringkat empat mengungguli negara-negara favorit lainnya di kawasan, seperti Cile dan Kolombia. Mereka lolos juga dengan catatan apik menahan imbang dua tim raksasa, yakni Brasil dan Argentina.
Selain dihuni banyak darah muda, Ekuador jugamasih akan mempertahankan beberapa pemain senior. Mantan striker West Ham yang kini bermain untuk Fenerbahce, Enner Valencia, masih menjadi kandidat kuat untuk diandalkan di lini depan.
Pemain berusia 32 tahun itu akan menjadi salah satu nama pertama dalam daftar skuad Alfaro di Qatar. Valencia yang juga pernah bermain untuk Everton itu di timnas tergolong produktif dengan 35 gol dari 70 penampilannya. Sepanjang kualifikasi, dia juga mencetak 4 gol.
Beberapa pemain berpengalaman lain seperti Angel Mena dan Carlos Gruezo juga akan menjadi tumpuan dari sisi pengalaman.
Giliran Caicedo
Selain Valencia, yang juga akan jadi andalan Alfaro ialah Moises Caicedo. Sewindu lalu, Moises Caicedo yang baru berusia 12 tahun punya kenangan tersendiri menonton timnas Ekuador pada Piala Dunia 2014. Tak punya televisi di rumahnya, dia menonton aksi skuad La Tricolordari tempat tetangga.
Tak dinyana, sekarang dunia seakan terbalik dan giliran Caicedo yang akan menjadi sorotan mata seantero Ekuador yang menantikan penampilannya dalam Piala Dunia Qatar.
Banyak harapan publik Ekuador diletakkan di pundak Caicedo yang bermain pada Liga Premier Inggris berseragam Brighton & Hove Albion.
Gelandang tengah berusia 20 tahun itu selalu menjadi andalan Brighton dan sejauh ini sudah tampil pada 11 laga sebagai starter. Dia juga sudah mengemas satu gol.
Di Brighton, Caicedo mendapat kepercayaan besar ketika dilatih Graham Potter yang kini menangani Chelsea. Peranan yang dimainkannya krusial sebagai pemain serbabisa di lini tengah yang mengatur tempo permainan. Di usia yang amat muda, Caicedo dinilai memperlihatkan kematangan yang cukup.
Dia pun memupuk optimisme agar bisa mengantarkan Ekuador melaju sejauh mungkin di Qatar. Selama tiga kali tampil di Piala Dunia, skuad La Tricolor baru satu kali tembus ke fase gugur pada 2006 di Jerman. (FIFA/Dailymail/Thestar/R-3)
LEANDRO Paredes menjadi pembobol gawang timnas Indonesia pada laga FIFA Matchday dengan timnas Argentina di Jakarta, Senin (19/6) malam. Berikut profil Leandro Paredes.
PSSI resmi mengumumkan tiket pertandingan tim nasional Indonesia melawan juara Piala Dunia 2022 Argentina akan mulai dijual pada 5 Juni mendatang.
Pemain belakang Chelsea berusia 26 tahun itu mengalami cedera hamstring sebelum Piala Dunia 2022 sehingga tidak bisa membela tim besutan Gareth Southgate itu di turnamen di Qatar itu.
Berhalter memimpin timnas AS meraih sukses di Piala Dunia 2022 dengan berhasil mencapai babak 16 besar.
Sebuah sumber mengatakan kepada NZZ aksi spionase itu dilakukan Qatar untuk mengumpulkan data yang bisa digunakan untuk menekan jaksa.
Aplikasi PINTU kembali menambahkan benefit di fitur Pintu Token (PTU) Staking yang bisa didapatkan oleh user yang memanfaatkan fitur staking.
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Kemenangan atas Kolombia membuat Ekuador naik ke peringkat tiga klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL dengan raihan 19 poin dari 12 laga.
Argentina melaju ke babak semifinal Copa America 2024 setelah mengatasi perlawanan Ekuador lewat drama adu penalti dengan skor 4-2
Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni akan berbicara dengan Lionel Messi sebelum pertandingan perempat final Copa America untuk lebih memastikan kesiapan fisiknya.
Uruguay dan Brasil yang memainkan laga terakhir perempat final Copa America, tepatnya di Stadion Allegiant, Paradise, pada Minggu (7/7) pukul 08.00 WIB.
Babak perempat final Copa America 2024 akan dimulai dengan laga Argentina melawan Ekuador di Stadion NRG, Houston, Jumat (5/7) pukul 08.00 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved