Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SALAH satu kelemahan dari sepak bola putri di Tanah Air adalah minimnya kompetisi. Akibatnya para pemain tidak bisa mengasah kemampuan mereka. Dan ujungnya hal itu berimplikasi pada tim nasional sepak bola putri yang tidak bisa berprestasi.
Berangkat dari situlah manajemen Arema FC mengirim skuat putri mereka untuk mengikuti turnamen Antalya Cup 2022 di Turki pada 20-27 Februari nanti. Di turnamen tersebut tim Arema FC putri akan menghadapi empat tim asal Eropa yakni Konak Belediyespor Women (Turki), ZFK Breznica Women (Montenegro), ZNK Split Women (Kroasia), dan RoaIdretts Lag (Norwegia).
Menurut pelatih Arema FC putri, Nanang Habibi, para pemainnya dalam kondisi yang baik-baik saja sebelum bertolak ke Turki. Diharapkan mereka bisa menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya selama mengikuti turnamen.
"Ada 21 nama pemain yang kami bawa ke Antalya Cup 2022 di Turki," ujarnya
Senada, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana juga tidak mau memasang target yang muluk-muluk di turnamen tersebut. Sebab mereka juga sadar betul dengan kualitas lawan yang akan dihadapi nanti. Selaku presiden, Gilang mengharapkan para pemain bisa mengambil banyak pelajaran dan pengalaman selama di Turki.
Meski begitu ia juga memberikan motivasi untuk para pemain. Ia juga berpesan agar para pemain bertanding sungguh-sungguh dan pantang menyerah. Sebab bagaimanapun mereka tetap membawa nama Indonesia.
“Wanita dan Pria menurutku punya hak yang sama di bidang profesional. Dengan bangga hari ini aku melepas Tim@arema fc Women menuju Turki untuk mengikuti Antalya Cup2022. Harapan utamaku terhadap mereka, bukan kemenangan, melainkan pengalaman," ujar Gilang.
"Semoga mereka bisa membawa nama baik Indonesia di kancah international dan semangat emansipasi ini bisa menular ke penjuru negeri," lanjutnya. (RO/A-1)
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Iris De Rouw menjadi salah satu dari empat pemain naturalisasi baru yang diproyeksikan memperkuat skuad asuhan Satoru Mochizuki.
Iris de Rouw menjalani proses naturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari nenek dari pihak ibunya yang bernama Christina Salomonson.
Felicia de Zeeuw memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang bernama Felixia Adelle Kuhuwael yang dilahirkan di Jakarta pada 22 Agustus 1940.
Emily Nahon yang kelahiran Oegstgeest, 17 Mei 2007 itu memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved