Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

CAF Berminat Adopsi Liga Super di Afrika

Basuki Eka Purnama
21/6/2021 09:55
CAF Berminat Adopsi Liga Super di Afrika
Presiden CAF Patrice Motsepe(AFP/Phill Magakoe)

PROYEK Liga Super di Afrika mendapat lampu hijau dari konfederasi sepak bola benua itu, CAF, kendati gagasan serupa sempat gagal karena respon keras publik di Eropa.

Presiden CAF Patrice Motsepe bahkan mengungkapkan ide Liga Super Afrika pertama kali disarankan Presiden FIFA Gianni Infantino, yang
bersikap menolak ketika proyek Liga Super Eropa muncul ke permukaan bahkan mengancam pemain yang terlibat di dalamnya akan terkena sanksi larangan tampil di kompetisi FIFA.

Menurut Motsepe, Liga Super Afrika menjadi gagasan baik untuk meningkatkan kualitas sepak bola di benua tersebut dan siap membuatnya laik secara finansial.

Baca juga: Gara-Gara Tukang Cukur, Pemain Cile Terancam Denda

"Kami terus meninjau dan dalam diskusi awal untuk memulai Liga Super Afrika CAF yang inklusif, menguntungkan, dan dapat dukungan luas," kata Motsepe dalam sebuah pernyataan, Minggu (20/6) malam.

"Kami mengikuti proyek percobaan klub-klub top Eropa yang membentuk Liga Super Eropa dan akan belajar dari pengalaman serta kegagalannya," tambahnya.

Infantino pertama kali mengemukakan ide liga super di Afrika pada 2019, menyebut kompetisi itu akan melibatkan 20 tim permanen disertai beberapa tim yang bisa tampil lewat kualifikasi kompetisi regional.

Infantino bahkan memprediksi Liga Super Afrika bisa menghasilkan pendapatan sekitar US$3 miliar (sekitar Rp43,4 triliun) dalam jangka waktu lima tahun.

Motsepe mengakui CAF harus mempertimbangkan kompetisi baru demi menghasilkan pendapatan bagi organisasi tersebut dan asosiasi anggota serta berkontribusi agar sepak bola Afrika menjadi kompetisi global dan mandiri.

Dukungan terhadap Liga Super Afrika jelas menjadi langkah besar bagi Motsepe yang baru mulai memimpin CAF, Maret 2021 lalu, dan mengatakan citra organisasi itu harus diperbaiki.

"Ada persepsi buruk tentang CAF terkait kepatuhan akan praktik tata kelola, audit, etika, keuangan dan manajemen yang baik," kata Motsepe.

"Persepsi negatif ini mungkin, dalam tataran tertentu, dikonfirmasi oleh hasil audit berat yang mengidentifikasi transaksi dan perilaku tidak teratur, tidak etis dan tidak pantas," lanjutnya tanpa rincian apapun. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik