Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTAL menjadi kunci Bagus Kahfi berkarier di luar negeri. Merantau sejak usia sembilan tahun, berpindah-pindah akademi, hingga akhirnya mendarat di FC Utrecht.
Bagus menjadi pesepakbola kedua Indonesia (bukan naturalisasi atau berdarah campuran) yang berkarier di Belanda setelah Bambang Pamungkas. Bedanya, Bambang hanya bermain untuk klub amatir EHC Norad yang berkiprah di Hoofdklasse, 2000. Sementara Bagus digaet klub Eredivisie, kasta tertinggi sepakbola Belanda, Utrecht yang untuk sementara menempatkannya di tim U-18.
Berkiprah di Belanda bukan berarti kariernya mulus dari awal. Postur tubuhnya tidak ideal dan sempat dibekap cedera parah, pemain yang sudah berposisi sebagai striker itu tak patah semangat untuk menapaki karier yang lebih tinggi.
“Bagi saya ini belum apa-apa, ini yang saya impikan dari kecil. Sudah terlanjur kejebur, gak mau tanggung-tanggung. Sekalian aja bisa bermain di luar negeri. Saya tidak akan berhenti sampai di sini saja,” kata Bagus dalam acara Ngopi (Ngobrol Pintar) bersama Bagus Kahfi yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda, Minggu (25/4).
Pengalaman merantau ke berbagai tempat itu menempa mental Bagus untuk mengejar karier sepakbola jauh meninggalkan kampung halaman. Hal itu menjadi kunci pemain yang bermimpi bermain di Manchester United tersebut.
“Mental berpengaruh banget untuk sepakbola. Kalau skil bagus tapi mental kurang, percuma. Banyak pemain Indonesia bisa bermain di luar negeri, tetapi balik lagi ke mental,” jelasnya.
Di usia 13 tahun, Bagus bersama saudara kandungnya Bagas Kaffa pergi ke luar negeri untuk pertama kali mengikuti seleksi.
“Ada teman saya memberi informasi tentang Frenz United sehingga saya mencoba itu. Itu adalah pertama kali saya ke luar negeri, ke Malaysia bersama Bagas pada usia 13 tahun,” ujarnya.
Baca juga : Mengenal Permainan Sepak Bola Olahraga Terpopuler di Dunia
Usai melanglangbuana ke berbagai SSB dan akademi sepakbola, pada 2017, Bagus memperoleh kesempatan masuk ke skuad timnas Indonesia U-16 yang ditangani Fakhri Husaini. Tim yang sedang dibentuk guna menghadapi Kejuaraan AFF.
Sayangnya, Indonesia U-16 tak mampu bicara banyak setelah terhenti di fase grup. Meski demikian, Bagus menyita perhatian dengan permainan apiknya.
Di Sidoarjo, pada 2018, Bagus ambil bagian mengantarkan Indonesia merebut gelar pertama di ajang Kejuaraan AFF U-16. Di ajang itu, Bagus membuktikan kualitas sebagai pilihan utama lini depan tim. Pesepakbola yang menggunakan nomor punggung 20 itu mengakhiri turnamen dengan titel pemain tersubur, yaitu sebanyak 13 gol.
Hingga akhirnya, Mantan pemain Chelsea Dennis Wise yang menjadi pelatih di Progra Garuda Select yang diikuti Bagus melirik bakat pemain asal Magelang itu. Bagus yang dianggap mampu didorong tampil ke level yang lebih tinggi, salah satunya bergabung dengan klub sepak bola di Eropa, FC Utrecht.
Berkarier di Belanda, Bagus mencoba beraraptasi dengan kondisi cuaca, makanan. Baginya tidak ada yang sulit. Dia juga tidak terpengaruh dengan postur tubuh pemain lainnya yang jauh lebih tinggi.
“Sekarang yang saya rasakan mental, saat di Inggris, lawan tinggi, kita harus percaya diri. Di Belanda juga. Sama-sama manusia, punya dua tangan dan dua kaki. Kita kecil enggak masalah,” tegas Bagus.
Kepada PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia, Bagus berpesan agar fasilitas penunjang harus lebih diperhatikan untuk pemain-pemain Indonesia.
“Kita butuh fasilitas, kalau fasilitas ada semua bisa gampang. Beda jauh fasilitas di sini dengan di Indonesia,” ujarnya. (OL-7)
Latihan juga disaksikan oleh Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia Simon Tahamata serta Manajer Timnas U-23 Ahmad Zaki Iskandar.
Skuad muda Indonesia bertolak ke Thailand pada Kamis (10/7).
Timnas Futsal Putra U-17 yang akan dikirim ke Spanyol akan dibentuk melalui proses seleksi nasional.
Susunan pemain timnas merupakan kombinasi pemain muda dan senior.
Indonesia dijadwalkan menjalani seluruh laga fase grup di SUGBK.
Indonesia menjadi satu-satunya grup yang berisi empat tim, sementara dua grup lainnya hanya terdiri dari tiga peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved