Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nama Presiden FIFA Ada di Panama Papers

Basuki Eka Purnama
06/4/2016 07:07
Nama Presiden FIFA Ada di Panama Papers
(Presiden FIFA, Gianni Infantino -- AFP PHOTO/LUIS ACOSTA)

NAMA presiden baru FIFA Gianni Infantino muncul dalam Panama Pappers terkait penjualan hak siar televisi di Amerika Utara. Hal itu dilansir surat kabar Jerman yang melaporkan data tersebut, Selasa (5/4).

Pengacara berkebangsaan Swiss dan Italia itu menggantikan Sepp Blatter pada Februari sebagai Presiden FIFA. FIFA tengah terpuruk seiring penangkapan sejumlah pembesar mereka pada tahun lalu serta tudingan korupsi dan penyuapan terkait penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Menurut laporan Sueddeutsche Zeitung, Infatino, saat menjabat sebagai kepala departemen legal UEFA, pada 2006 dan 2007 menandatangani kontrak hak siar televisi untuk Liga Champions dan turnamen sepak bola lainnya bersama sebuah perusahaan letterbox (perusahaan fiktif) yang dipimpin dua orang yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal FIFA.

Infantino membantah dirinya melakukan kesalahan. "Saya sangat kecewa dan tidak terima bahwa integritas saya dipertanyakan oleh media terutama setelah UEFA mengungkapkan secara detail fakta terkait kontrak tersebut."

"Sejak saya mengetahui adanya pertanyaan dari media terkait masalah itu, saya langsung menghubungi UEFA untuk menjelaskan masalah itu. Saya melakukan hal itu karena saya tidak lagi menjadi bagian dari UEFA dan merekalah yang memiliki informasi faktual terkait hal itu.

"Seperti yang pernah saya katakan, saya tidak pernah berhubungan langsung dengan Cross Trading ataupun pemilik mereka karena proses tender dilakukan oleh tim pemasaran atas nama UEFA,"

"Selain itu seperti dinyatakan laporan media massa, tidak ada indikasi adanya kesalahan yang dilakukan oleh UEFA ataupun saya dalam masalah itu."

Dua orang yang memiliki Cross Trading adalah warga Argentina Hugo dan Mariano Jinkis. Keduanya dituding melakukan penipuan oleh penyelidik asal Amerika Serikat.

Ayah dan anak itu dituduh menyuap FIFA dan pejabat sepak bola lainnya agar bisa mendapatkan hak siar secara murah dan kemudian menjualnya dengan harga sangat tinggi.

Dalam kontrak hak siar yang menampilkan tanda tangan Infantino, perusahaan itu meraih untung besar. Mereka membeli hak siar itu seharga US$140 ribu dan menjualnya seharga US$440 ribu. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya