Persib tidak Wajibkan Pemain Ikuti Program Latihan

Basuki Eka Purnama
06/1/2021 11:16
Persib tidak Wajibkan Pemain Ikuti Program Latihan
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam, melakukan latihan mandiri di halaman Istano Basa Pagaruyung, Sumatra Barat.(ANTARA/Iggoy el Fitra)

JAJARAN pelatih Persib Bandung telah menggelar pertemuan untuk membahas nasib para pemain dan salah satu poin keputusannya yakni tidak mewajibkan Supardi serta kawan-kawan mengikuti program latihan mandiri jika merasa jenuh.

Dikutip dalam laman resmi klub, Rabu (6/1), para pemain Presib sebelumnya diinstruksikan untuk menjalani latihan mandiri secara terprogram sejak Desember 2020. Namun, hingga kini, tidak ada kabar soal liga membuat jajaran pelatih melonggarkan aktivitas latihan.

"Bukan hal yang mudah bagi mereka untuk terus berlatih. Jadi, kami akan sampaikan, mereka tidak harus lagi mengikuti program latihan kami.
Mereka bisa berlatih apa pun yang ingin mereka lakukan," ujar pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts.

Baca juga: Shin Tae-yong Sudah Pimpin TC Timnas U-19 di Spanyol

Alberts sadar bahwa para pemain sudah mencapai titik jenuh saat menjalani latihan mandiri. Sebab apa yang mereka capai pada akhirnya tidak berarti apa-apa jika belum ada kejelasan kompetisi.

Guna menjaga mental mereka, Robert membebaskan para pemainnya untuk berlatih sesuka hati namun dengan catatan harus tetap menjaga kondisi
kebugaran.

"Kami mencapai satu kesimpulan bahwa pemain sudah kehilangan motivasi dalam berlatih, bukan hal yang mudah bagi mereka untuk terus berlatih," kata dia.

"Hanya ada satu cara untuk mengembalikan motivasi tersebut, yakni memberikan kepastian mengenai kompetisi. Karena sepak bola adalah apa yang selama ini kita cintai," tambah Alberts.

Sebelumnya, Alberts menyarankan agar kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 sebaiknya dihentikan. Ia meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk fokus menatap musim 2021 secara matang.

Beberapa pertimbangan Alberts soal alasannya tersebut, pertama karena pemain asing yang pulang ke kampung halaman mereka akan sulit kembali ke Indonesia akibat adanya pembatasan keluar-masuk suatu negara.

Selain itu jika PSSI memaksa kompetisi digelar pada Februari sesuai rencana awal, akan membuat persiapan mepet. Tidak cukup bagi tim mempersiapkan diri hanya beberapa pekan saja, sementara itu para pemain tidak tampil kompetitif selama 10 bulan. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya