Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INDONESIA hari ini kembali kehilangan salah seorang sosok legendaris sepak bola nasional. Striker nasional yang sempat merantau ke Liga Jepang, Ricky Yacobi tutup usia. Pria kelahiran Medan, 12 Maret 1963 ini dikenal sebagai striker yang memiliki kecepatan dan mematikan dalam memanfaatkan setiap peluang. Dikabarkan Ricky meninggal dunia akibat serangan jantung saat sedang bermain bola di salah satu lapangan di Gelora Bung Karno (GBK) dengan rekan-rekannya, Sabtu (21/11) pagi tadi. Ricky sempat dibawa ke RS Mintoharjo, namun nyawanya tetap tidak dapat diselamatkan.
Suami dari pelatih Loncat Indah Harly Ramayani ini menoreh banyak prestasi baik di tingkat klub maupun nasional. Ia merupakan bomber top pada periode pertengahan 80-an hingga 90-an dengan rival utama Bambang Nurdiasyah untuk masuk ke timnas. Pada 1986 ia masuk squard Asian Games di Korea Selatan dan meloloskan Indonesia hingga semifinal. Timnas Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar.
baca juga: Malam Ini Tiga Tim Berpeluang ke Puncak Liga Inggris
Indonesia menang 1-0 kontra Malaysia dan menang 4-3 lewat adu penalti melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mencetak satu gol dalam laga perempat final melawan UEA. Sayang langkah Indonesia terhenti di semifinal setelah kalah dari Korea Selatan dengan skor 0-4. Tim Garuda juga kalah dari Kuwait pada perebutan medali perunggu. Tahun 1988 ia sempat mencoba peruntungannya di Jepang setelah dibeli tim Matsushita (Gamba Osaka). Namun ia gagal bersinar lantaran kurang dapat beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Di kancah domestik nama Ricky tidak lepas dari Arseto Solo. Selain itu ia pun pernah memperkuat PSMS Medan dan merebut Piala Suratin. (OL-3)
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
Jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan Kongres PSSi berjumlah 220 personel yang berasal dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polres Gianyar.
Sambil melempar senyum dia menjawab, itu tidak mustahil terjadi meski kontrak kerjanya dengan Shanghai SIPG belum berakhir.
Edy Rahmayadi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2016.
Edy Rahmayadi minta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan pecinta sepak bola nasional.
Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved