Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PIALA Dunia U20 yang digelar di Indonesia pada 2021 akan dibuka tanpa ceremony atau perayaan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan FIFA ingin pembukaan cukup ditandai dengan pidato singkat berdurasi delapan menit dari pemerintah dan FIFA.
"Itu memang sudah menjadi kebiasaan di pembukaan Piala Dunia U-20. Presiden Jokowi memutuskan untuk ikuti saja apa yang diarahkan FIFA," ujar Zainudin usai mengikuti rapat terbatas, Selasa (20/10).
Baca juga: Jelang PD U20, Sumsel Tuntaskan 16 Rekomendasi PSSI
Sebelumnya, pemerintah berniat menggelar acara atraksi hiburan di stadion yang menjadi tempat pertandingan pembuka. Namun, FIFA menolak dengan alasan kegiatan tersebut akan merusak rumput lapangan.
"Awalnya, kita berharap kalau pertandingan pembuka pukul 19.00 WIB, kita bisa memulai hiburan pukul 16.00 WIB. Tapi FIFA khawatir dengan rumput di lapangan meski sudah pakai. Jadi kami ikut saja sehingga arahan pembukaan hanya pidato saja," jelasnya.
Adapun, terkait apakah pertandingan bisa dihadiri penonton secara langsung, ia belum bisa memastikan. Hal itu sangat bergantung pada situasi yang terjadi pada waktu tersebut dan FIFA yang akan memutuskan.
"Kita berharap Mei dan Juni itu sudah bisa ditonton setidaknya setengah dari kapasitas tampung. Itu nanti kita lihat. Yang jelas yang menetukan adalah otoritas yang diberi kewenangan untuk protokol kesehatan covid-19 dan FIFA itu sendiri," tuturnya.(OL-5)
Telah didapuk oleh FIFA menjadi tuan rumah, semua stakeholders, yakni pemerintah, PSSI dan lembaga terkait harus serius menggarap ajang level dunia ini.
Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan 10 stadion yang ditawarkan PSSI untuk menggelar Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Jokowi meminta PSSI mempersiapkan berbagai aspek terkait ajang kompetisi sepak bola dua tahunan tersebut.
Iwan menjelaskan, laga uji coba tersebut untuk menambah jam terbang para pemain yang saat ini berada di klub masing-masing.
Iwan mengatakan sesuai arahan FIFA, peralatan VAR itu tidak dikenakan pajak dari pemerintah Indonesia.
Lima stadion ditambah satu stadion alternatif itu terpilih sebagai stadion pendukung karena dinilai telah siap baik dari segi jarak yang tidak terlalu jauh dari Stadion Utama Wibawa Mukti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved