Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
GELAR raja Liga Europa tak bisa lepas dari genggaman Sevilla. Kemenangan dramatis dengan skor 3-2 atas Inter Milan di laga puncak di RheinEnergie, Cologne, Sabtu (22/8) dini hari WIB membuat Sevilla mencetak rekor enam gelar Liga Europa atau yang terbanyak dalam sejarah.
Kemenangan ini mempertahankan rekor 100% Sevilla di partai final. Sevilla tampil luar biasa dan menunjukkan mental juara dengan tak terkalahkan ketika tampil di 6 laga final.
Baca juga: Luuk de Jong, from Zero to Hero
Drama dimulai saat Sevilla tertinggal menit ke-5 melalui penalti Romelu Lukaku. Wasit menunjuk titik putih setelah Diego Carlos menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang.
Namun, Sevilla bangkit dan berbalik unggul melalui sepasang gol Luuk de Jong menit ke-12 dan '33. Dua menit berselang, Inter menyamakan kedudukan melalui tandukan Diego Godin.
Pada menit ke-75, Diego Carlos yang awalnya akan menjadi biang kerok kekalahan Sevilla mampu menebus kesalahannya. Berawal dari bola liar di dalam kotak penalti, Carlos melepaskan tendangan salto. Sepakan yang tampak melenceng itu justru berbelok arah setelah mengenai Lukaku dan bersarang di gawang Handanovic. Gol itu sekaligus mengunci kemenangan dan gelar juara bagi Sevilla.
"Semua pemain memberikan yang terbaik. Gelar ini sangat penting bagi kami. Saya sangat bahagia dengan apa yang klub berikan kepada kami. Saya pulang membawa piala, sebuah gol, dan istri yang sedang hamil!" kata Carlos yang memberikan penalti ke tim lawan pada babak perempatfinal, semifinal, dan final.
Baca juga: Conte Ragukan Masa Depannya di Inter Milan
Kemenangan ini menjadi torehan spesial bagi Julen Lopetegui yang menjalani musim pertamanya bersama Sevilla. Eks pelatih Spanyol dan Real Madrid itu merupakan pelatih asal Spanyol keenam yang meraih gelar Europa. Sebelumnya, ada Juande Ramos (2006, 2007), Unai Emery (2014, 2015, 2016), Rafael Benitez (2004, 2013), Luis Molowny (1985, 1986), dan Quique Sanchez Flores (2010).
"Skuad ini luar biasa. Mereka tak berhenti percaya bisa meraih gelar juara. Meski tim ini tidak juara, saya tetap mencintai pemain in, tapi hari ini kami membawa pulang trofi ini. Kami selalu yakin dan tim ini tak pernah menyerah," kata Lopetegui. (UEFA/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved