Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMERINTAH Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan dukungan gelaran Liga 1 di wilayah mereka dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Dua stadion di DIY, yakni Stadion Sultan Agung dan Maguwoharjo, dipilih beberapa klub peserta Liga 1 sebagai markas dalam lanjut an kompetisi pada Oktober mendatang. Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengaku tidak keberatan karena hal tersebut sudah diatur pusat.
Ia meminta penyelenggara dan tim disiplin menjalankan protokol kesehatan. “Bisa enggak dilaksanakan tanpa penonton, tetapi penonton tetap bisa menyaksikan lewat streaming, seperti liga-liga di Eropa,” terang dia, kemarin.
Kadarmanta pun meminta orang-orang yang datang di stadion dibatasi, misalnya, pemain, perangkat pertandingan, dan petugas-petugas yang lain. “Supaya tidak timbul klaster baru akibat terlalu banyak orang,” tambahnya.
Sebanyak tiga tim rencananya akan menggunakan Stadion Sultan Agung untuk lanjutan Liga 1, seperti Persija, Bali United, dan PSM Makassar. Stadion Maguwoharjo akan digunakan markas bagi tim PSS Sleman, Borneo FC, dan Persiraja. Pengelola kedua stadion juga menerima dengan tangan terbuka.
Seperti diungkapkan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, kemarin, pihak penyelenggara kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), telah mengunjungi stadion dan hotel di Yogyakarta. Tujuannya untuk melakukan verifikasi kondisi stadion dan hotel yang berada di kota budaya tersebut.
Selain Yogyakarta, PT LIB akan melakukan verifikasi Stadion Citarum, Kota Semarang, yang diajukan PSIS sebagai markas untuk melakoni lanjutan kompetisi Liga 1 2020. (AT/Mal/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved