Misi Sulit Mourinho Cegah St. Totteringham Day

Rahmatul Fajri
11/7/2020 16:05
Misi Sulit Mourinho Cegah St. Totteringham Day
MATT DUNHAM(AFP/MATT DUNHAM )

Laga bertajuk derbi London Utara antara Tottenham Hotspur kontra Arsenal pada lanjutan Liga Primer Inggris, Minggu (12/7) malam WIB tak lagi gereget seperti biasanya. Stadion yang kosong dan posisi kedua tim yang terlempar dari perebutan empat besar atau Liga Champions musim depan membuat bentrok keduanya tak lagi semarak.

Meski demikian, manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho memiliki misi khusus saat melawan skuad Mikel Arteta guna terus menjadi yang terbaik di London Utara.

Selama 22 tahun atau dari 1995 hingga 2017, Spurs selalu gagal finish di atas Arsenal. Pendukung Arsenal bahkan membuat hari perayaan 'St. Totteringham Day' saat Tottenham harus gigit jari dengan finish di bawah Arsenal.

Baca juga: Bundesliga Musim 2020/2021 Dimulai September

Namun, semua berubah ketika Arsene Wenger lengser dari kursi pelatih. Tottenham mulai dominan di bawah pelatih saat itu, Mauricio Pochettino. Mulai musim 2016/2017 hingga musim lalu, Tottenham selalu finish di atas Arsenal dan tak ada lagi olok-olok 'St. Totteringham Day' di akhir musim.

Para pendukung Arsenal bisa menyanyikan kembali St. Totteringham Day jika mampu mempertahankan posisi saat ini dengan keunggulan 1 angka dari Tottenham.

Tentu, ini akan menjadi misi yang sulit bagi Mourinho karena tak akan mudah menaklukkan Arteta. Meski keduanya sama-sama meraih 1,6 poin per laga di liga musim ini, tapi situasi Arteta lebih menguntungkan.

Pelatih asal Spanyol itu membawa semangat baru dengan memberikan kesempatan kepada pemain muda. Bukayo Saka, pemain berusia 18 tahun mencatatkan 12 assist musim ini saat imbang 1-1 melawan Leicester. Alhasil Saka diganjar kontrak jangka panjang bersama The Gunners.

Selain itu, dengan skema 4-3-3 racikan Arteta, Arsenal mulai menemukan irama saat mampu mengalahkan tim di atasnya, Wolverhampton dengan skor 2-0.

Situasi kontras justru terjadi di Tottenham. Tensi panas terjadi antara Mourinho dan anak asuhnya. Pelatih asal Portugal itu mengatakan para pemain kurang militan ketika kalah 1-3 dari Sheffield United.

Sementara itu, juga terjadi pertikaian antara kapten Hugo Lloris dan Son Heun-min saat menang 1-0 atas Everton, walau keduanya tampak akrab setelah laga.

Tensi panas itu kian merembet ke lapangan hijau. Saat imbang 0-0 melawan tim papan bawah Bournemouth pekan lalu, Tottenham gagal melesakkan satu pun tepat sasaran. Lebih parahnya, Tottenham baru menang enam kali dalam 17 pertandingan liga terakhir mereka.

Krisis di internal Tottenham akan menjadi keuntungan bagi Arsenal pada laga ini. Arteta dalam mood bagus dan memiliki visi cemerlang, sedangkan situasi ruang ganti Tottenham di bawah kendali Mourinho kian runyam. (AFP/OL-14)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya