Fabregas: Penghentian Ligue 1 Tergesa-gesa

GELANDANG AS Monaco Cesc Fabregas menilai Liga Sepak Bola Profesional Prancis atau LFP terlalu terburu-buru mengambil langkah menghentikan Ligue 1 musim ini imbas virus korona atau covid-19.

Ligue 1 adalah kompetisi top Eropa pertama yang mengambil langkah untuk mengakiri kompetisi dan menjadikan klasemen terakhir sebagai hasil akhir.

PSG dinobatkan sebagai juara, karena berada di pucuk klasmen dan mengantongi keunggulan 12 poin dari Marseille. Sedangkan, Amiens dan Toulouse akan degradasi ke Ligue 2 dan digantikan oleh tim promosi, Lorient dan Lend.

Fabregas mengatakan LFP harusnya menunggu perkembangan hingga bisa melanjutkan kompetisi seperti yang dilakukan liga lain di Eropa. Liga top lainnya, Italia, Spanyol, dan Inggris masih menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk melanjutkan liga yang tertunda sejak Maret. Sedangkan, Bundesliga Jerman selangkah lebih maju dengan melanjutkan liga pada 16 Mei secara tertutup.

"Keputusan besar telah diambil dan saya mengerti alasan mereka, tapi mungkin keputusan itu diambil terburu-buru, mengingat liga top lainnya yang masih mencoba untuk melanjutkan kompetisi," kata Fabregas, kepada BeinSport, dilansir dari Goal, Minggu (10/5).

Eks pemain Barcelona itu memaklumi keputusan diambil untuk kesehatan dan keselamatan semua orang. Meski demikian, ia mengatakan lebih baik Ligue 1 mencoba mengambil langkah untuk mengizinkan para pemain berlatih secara individu. Sehingga, ada harapan kompetisi bisa dilanjutkan.

"Kita bisa mempertimbangkan pelatihan individu, yang tidak memiliki resiko. Tidak ada sentuhan dan berjarak. Kita bisa lihat setelah itu kompetisi di seluruh dunia semakin dekat untuk dilanjutkan kembali," ungkapnya.

"Tetapi tentu saja ini sangat sulit dan saya mengerti seseorang perlu mengambil keputusan. Kita hanya perlu menjalankan apa yang mereka putuskan," imbuh Fabregas. (Goal/OL-8)