Keabadian Tito Vilanova di Barcelona

Widhoroso
26/4/2020 03:20
Keabadian Tito Vilanova di Barcelona
Tito Vilanova(Twitter @FCBarcelona)

25 April 2014 Barcelona, kehilangan salah satu pelatih terbaik yang pernah dimiliki. Pada tanggal tersebut, Tito Vilanova yang menduduki kursi pelatih Blaugrana pada 2012-2013, meninggal dunia dalam usia dalam usia 45. Tito menghembuskan nafas terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker yang diidap.

Untuk memperingati meninggalnya Tito, dalam akun twitternya Barcelona memposting gambar emosional. Foto Tito yang menunduk di atas lapangan di depan spanduk bertuliskan 'Tito, selamanya abadi', mebjadi sebuah pengingat yang menyentuh hati.

Mantan bintang Barcelona, Andres Iniesta menanggapi cuitan Barcelona tersebut. "Selalu dalam ingatan kita," tulis Iniesta.

Walau hanya satu musim menjadi pelatih, namun peran Tito sangat vital di tim utama Barcelona sejak menjadi asisten pelatih Pep Guardiola mulai 2008 hingga 2012. Di kurun waktu tersebut, duet Tito-Guardiola sukses membawa Barcelona memenangkan tiga gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions.

Saat Guardiola menjadi pusat perhatian atas sukses yang didapat Barcelona di masa tersebut, Tito merupakan sosok penting yang bekerja di belakang layar. Tito-lah yang menjadi sutradara utama taktik bermain umpan-umpan pendek, dikenal dengan sebutan tiki-taka, yang kemudian menjadi pakem permainan Barcelona.

Taktik tiki-taka yang diterapkan dengan sempurna oleh Lionel Messi, Xavi, dan Iniesta membuat Barcelona menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan. Tidak hanya itui, Vilanova juga sering mempersiapkan strategi permainan dan memberi nasihat tentang pemain yang akan dibeli Barcelona.

Vilanova menduduki kursi pelatih Barcelona setelah Guardiola memutuskan mundur di akhir musim 2011-2012. Pada 15 Juni 2012, Tito mengikat kontrak selama dua tahun dengan Blaugrana.

Di awal musim 2012, Tito sukses membawa Barcelona meraih 18 kemenangan dari 19 laga di La Liga. Namun tugas Tito di kursi pelatih utama berakhir pada Desember 2012 setelah dirinya dinyatakan positif mengidap kanker.

Walau tidak lagi berada di pinggir lapangan, Tito tetap memberi arahan kepada asistennya, Jordi Roura yang mengambilalih tugas pelatih utama hingga musim kompetisi 2012-2013 berakhir. Di akhir musim 2012-2013 setelah membawa Barcelona menjadi juara La Liga, Tito menyatakan mundur untuk fokus menjalani perawatan.

Profesionalisme yang ditunjukkan Tito saat dirinya berjuang melawan kanker mengundang kekaguman dari orang-orang di seluruh dunia. Dan kematiannya pada April 2014 menjadi kabar menyedihkan bagi sepak bola dunia, khususnya bagi Barcelona. (Dailymail/R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya